ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN EKONOMI PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI PT. SILVA NUSANTARA INVESTAMA

LIA KUSUMANINGRUM, Agus Affianto, S.Hut., M.Si.

2016 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Hutan Tanaman Industri adalah hutan yang dikelola dan diusahakan untuk memenuhi kesinambungan bahan baku industri kehutanan, meningkatkan produksi dan diversifikasi hasil hutan, perbaikan aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan produksi pada hutan tanaman. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan HTI yaitu asas finansial perusahaan, asas ekonomi masyrarakat dan asas kelestarian. Proyek pembangunan HTI memerlukan waktu yang panjang dan investasi yang besar. Analisis finansial dan analisis ekonomi merupakan suatu kegiatan yang ditujukan untuk menilai tingkat kelayakan usaha proyek pembangunan diharapkan memberikan keuntungan finansial dan ekonomi. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Mengetahui kelayakan usaha secara finansial dan ekonomi HTI PT. Silva Nusantara Investama dengan 3 kriteria yaitu NPV, BCR dan IRR (2) Mengetahui titik impas (BEP) dari indikator volume tegakan dan luasan kawasan pada HTI PT. Silva Nusantara Investama. Metode yang digunakan pada penilaian kelayakan finansial dan ekonomi adalah dengan analisis arus uang berdiskonto. Titik impas perusahaan menggunakan analisis BEP. Hasil penelitian pada analisis finansial HTI PT. Silva Nusantara Investama dengan jenis tanaman Paraserianthes falcataria tidak layak, yang ditandai dengan nilai FNPV-4.682.127, nilai FBCR 0,95 dan nilai FRR 3% lebih kecil dari tingkat bunga riil yang berlaku. Sedangkan pada analisis ekonomi HTI PT. Silva Nusantara Investama layak, yang ditandai dengan nilai ENPV 4.171.173, nilai EBCR 1,06 dan nilai ERR 8%, lebih besar dari social discount rate. Dari keadaan Break Even Point (BEP) indikator volume tegakan dicapai pada 84083,24 m³ dan indikator luas dicapai pada 472,32 ha selama daur.

Timber Forest Plantation is a forest that managed and attemped to fulfill the continuity of forestry timber feedstock, increase production and diversification of forest product, improvement of environmental aspect and empowerment of production forest communities within forest plantation. Some things that need to be considered in the management of Timber Forest Plantation are financial principle of company, economic principle of society, and sustainable principle. Development project of Timber Forest Plantation takes a long time and considerable investment. Financial and economic analysis are an activity that aimed to asses the feasibility of development project that is expected to provide financial and economic benefit. This research aimed (1) to determine the feasibility of financial and economic timber forest project of PT Silva Nusantara Investama using 3 criterias: NPV, BCR and IRR, (2) to determine break-even point from stand volume indicator and wide area of PT Silva Nusantara Investama. Method that was used in the assessment of financial and economic feasibility is analysis of discounted cashflow. Company’s breakeven used BEP analysis. Result showed that in this financial anlysis of Timber Forest Plantation in PT. Silva Nusantara Investama with Paraserianthes falcataria species was not able to provide relative benefit, characterized by values FNPV-4.682.127, FBCR value of 0.95 and the value of FRR 3% is smaller than the real interest rate that applicable. While the economic analysis of PT. Silva Nusantara Investama was able to provide economic benefits, characterized by values of ENPV was 4.171.173, EBCR was 1,06 and ERR was 8%, bigger than the social discount rate. From BEP indicator, volume indicator reached at 84083,24 m³ and wide indicator reached at 472,32 ha.

Kata Kunci : HTI, Analisis Finansial, Analisis Ekonomi, BEP