Karakterisasi Reduksi Nikel Lateri Pomalaa Sulawesi Tenggara dengan Menggunakan Bioreduktor Arang Kayu Lamtoro

Ahmad Rizky Rhamdani, Ir. Moh. Fahrurrozi, M.Sc., Ph.D.; Himawan Tri Bayu Murti Petrus, ST., ME., D.Eng

2016 | Tesis | S2 Teknik Kimia

Nikel laterit merupakan salah satu bahan baku pembuatan nickel pig iron (NPI). Salah satu tahapan pembuatan NPI adalah proses reduksi. Pada proses reduksi, reduktor yang digunakan biasanya adalah batubara. Pada penelitian ini, diteliti efek penggunaan reduktor alternatif terhadap proses reduksi. Penelitian dilakukan dengan mereduksi bijih nikel laterit dengan tiga jenis reduktor yaitu, batubara antrasit, arang kayu lamtoro, dan carbon riser dalam atmosfer udara dan CO2 pada suhu 800-1000oC. Berdasarkan hasil XRD, tipe reduktor yang digunakan sangat mempengaruhi fase mineral dalam produk akhir reduksi. Fraksi reaksi maksimum yang didapat sekitar 49%. Dari analisis kinetika, kedua model yang diterapkan cukup baik merepresentasikan data yang ada. Namun model difusi Ginstling - Brounhstein relatif lebih baik menggambarkan proses reduksi yang terjadi dengan energi aktivasi teramati pada kisaran 13,42 kcal/mol-18,12 kcal/mol.

Nickel laterite is one of the raw materials for making nickel pig iron (NPI). Reduction process is one of the steps in NPI production. In the reduction process, usually coal is used as a reductant. In this research, the effect of using alternative reductants to the reduction process was studied. The effect was studied by reducing nickel laterite with anthracite coal, lamoro charcoal, and carbon raiser in air and CO2 atmosphere within the temperature range 800 to 1000oC. According on the XRD analysis, the type of the reductant used greatly influenced the mineral phase in the final products. Maximum fraction of reaction achieved was approximately 49%. From kinetic analysis, both model applied could represent the experimental data quite well. However Ginstling � Brounhstein model was relatively better at representing the reduction process with activation energy values vary within 13.42 kcal/mol-18.12 kcal/mol.

Kata Kunci : anthracite, arang kayu lamtoro, carbon riser, nikel laterit, reduksi