Laporkan Masalah

Pengaruh Pemberian Konseling Gizi Terhadap Kepatuhan Diet Dan Kontrol Gula Darah Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Srumbung Kabupaten Magelang

YOSI NUROCTAVIANI R, Dr. rer. nat. dr. BJ. Istiti Kandarina ; Harry Freitag LM, M.Sc

2016 | Skripsi | GIZI KESEHATAN

Latar Belakang : Berdasarkan survei yang dilakukan World Health Organization (WHO) tahun 2011 jumlah penyandang diabetes melitus di dunia 200 juta jiwa, Indonesia menempati urutan keempat terbesar dalam jumlah penyandang diabetes melitus di dunia setelah India, Cina dan Amerika Serikat. Pada tahun 2011, terdapat sekitar 6,5 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes melitus. Menurut Profil Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2012, prevalensi kasus diabetes melitus tipe 2 mengalami penurunan dari 0,63% menjadi 0,55% pada tahun 2012. Prevalensi tertinggi adalah Kota Magelang sebesar 7,93% pada tahun 2012. Tujuan : Mengetahui pegaruh konseling gizi yang diberikan oleh ahli gizi terhadap kepatuhan diet pada pasien diabetes melitus di Puskesmas Srumbung Kabupaten Magelang. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian Experimental Pre-Post Study. Jumlah subjek penelitian sebanyak 17 responden. Sebelum konseling dilakukan pengukuran antropometri, cek gula darah sewaktu dan kuesioner SQFFQ. Kemudian diberikan konseling oleh ahli gizi. Konseling yang dilakukan satu kali. Setelah satu bulan dilakukan kembali pengukuran tersebut. Hasil : Analisis statistik didapatkan untuk perubahan jenis makan sebelum dan setelah diberikan konseling (Karbohidrat, p=0,173 ; Sayur, p=0,515 ; Buah, p=0,099 ; Gula, p=0,506 ; Snack, p=0,059 ; Gorengan, p=0,166). Asupan makan sebelum dan setelah diberikan konseling (Energi, p=0,546 ; Karbohidrat, p=0,982 ; Protein, p=0,227 ; Lemak, p=0,332 ; Serat, p=0,897). Perubahan gula darah sebelum dan sesudah diberi konseling p=0,449. Kesimpulan : Perubahan yang terjadi setelah diberikan konseling oleh ahli gizi berdasarkan statistik tidak signifikan, tetapi ada beberapa individu yang berubah dalam asupan dan gula darah setelah diberikan konseling.

Background: Based on survey conducted by World Health Organization (WHO) in 2011, the number of diabetics reached up to 200 million people and Indonesia ranks the fourth biggest number of diabetes sufferers after India, China, and the United States. In 2011, there were approximately 6.5 million diabetic in Indonesia. According to Central Java Provincial Health Office profile in 2012, the prevalence of type 2 diabetes cases had decreased from 0.63% to 0.55%. the highest prevalance is in the city of Magelang by 7,93% in 2012. Objective : To determine the effect of nutritional counseling provided by dietitian on dietary compliance among diabetic patient in Srumbung Community Health Center of Magelang District. Method: This is a quantitative study with Experimental Pre-Post Study design. The number of research subjects were 17 respondents. Anthropometric measurements and glucose testing were conducted and SQFFQ quistionnaire were filled before counseling. The counselingwas given by a dietitia. Counseling were give once. After a month, anthropometric measurement, glucose testing, and filling SQFFQ quistionnaire were the again conducted. Result : Statistical analysis were obtained for changes on the type of meal before and after the counseling (Carbohydrates, p=0.173; Vegetables, p=0.515; Fruits, p=0.099; Sugar, p=0.506; Snack, p=0.059; Fried Food, p=0.166). The food intake before and after the counseling (Energy, p=0.546; Carbohydrates, p=0.982; Protein, p=0.227; Fat, p=0.332; Fiber, p=0.897). The changes in glucose level before and after the counseling is p=0.449. Conclusion: The changes after counseling conducted by a dietitian are not too significant, but there are some individuals who changed for the better in terms of intake and blood glucose after being given counseling.

Kata Kunci : Keywords: Nutritional counseling, Glucose, Dietary compliance