PENERAPAN STUDI GEOMORFOLOGI TEKTONIK PADA GAWIR PEGUNUNGAN SELATAN DI DESA WONOLELO DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PLERET, KABUPATEN BANTUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RIEFKY PRAJASA, Prof. Dr. Ir. Subagyo Pramumijoyo, DEA.

2016 | Skripsi | S1 TEKNIK GEOLOGI

Studi geomorfologi tektonik, secara sederhana, merupakan studi untuk mengetahui pengaruh tektonik pada bentukan morfologi. Di daerah penelitian, terdapat kehadiran suatu gawir yang diinterpretasikan sebagai gawir sesar, dengan orientasi relatif timur laut – barat daya. Para peneliti terdahulu menyebut sesar pembentuk gawir bagian barat Pegunungan Selatan sebagai Sesar Opak. Pasca gempa Yogyakarta 2006, kinematika Sesar Opak yang semula diyakini sebagai sesar turun, mulai dipertanyakan kembali karena data hasil olahan menunjukkan sesar naik mengiri. Hal tersebut didasarkan pada asumsi bahwa sesar penyebab gempa adalah Sesar Opak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sejarah pembentukan gawir bagian barat Pegunungan Selatan, khususnya di daerah penelitian. Pendekatan penelitian dilakukan melalui studi geomorfologi tektonik. Metode yang dilakukan adalah analisis laboratorium berupa analisis citra, analisis peta rupa bumi, dan pembuatan profil sayatan. Selain itu, dilakukan juga pengumpulan dan analisis data geologi permukaan dengan metode pemetaan geologi. Fokusnya berupa data morfologi dan struktur geologi. Hasil penelitian ini menunjukkan gawir bagian barat Pegunungan Selatan, khususnya gawir di daerah penelitian, tersusun oleh litologi, dari tua ke muda, satuan tuf lapili, satuan tuf, satuan breksi andesit, satuan tuf karbonatan, satuan batugamping, dan endapan lempung pasiran. Gawir terbentuk oleh aktivitas sesar. Sesar pembentuk gawir memiliki jenis pergerakan berupa sesar naik dan diperkirakan dengan komponen geser mengiri, bernama Sesar Naik Bawuran. Sesar tersebut terbentuk oleh fase kompresi pertama dengan arah utara – selatan. Sesar-sesar turun yang ditemukan di daerah penelitian bukan merupakan sesar tektonik. Diperkirakan sesar pembentuk gawir masih aktif hingga sekarang.

Tectonic geomorphology study is a study to determine the effect of tectonic activity on morphology. In the study area, there is a presence of an escarpment which interpreted as a fault scarps. Escarpment has a orientation relatively northeast – southwest. Previous researchers agree that the fault which forming the escarpment is called Opak Fault. After the Yogyakarta earthquake 2006, Opak Fault which had been determined as normal fault began to be questioned. The data analysis of Yogyakarta earthquake 2006 show that fault movement is left-lateral/reverse fault. It based on the assumptions that Yogyakarta earthquake 2006 caused by Opak Fault. The purpose of this research is to know how the escarpment formed in the research area. Research conducted through tectonic geomorphology study approach. There are several methods of data retrieval, including satellite images analysis, topographical maps analysis, morphological profiling across study area. Moreover, also conducted field surveys which focused on morphological data and geological structure data. The results showed that escarpment in the study area composed by 6 geological units, there are, from oldest to youngest, lapilli tuff, tuff, andesite breccia, tuff with carbonates content, limestone, and sandy clay deposits. Escarpment formed by thrust fault activity and it is estimated with left lateral movement, called Bawuran Thrust Fault. The fault formed by the first tectonic phase, which is compressed from relatively north – south. Normal faults which found in study area are not generated by tectonic events. It is estimated that the fault is still active until now.

Kata Kunci : gawir, geomorfologi tektonik, Pegunungan Selatan, Sesar Opak, Wonolelo