PERBEDAAN DAYA ANTIBAKTERI SILER SALURAN AKAR BERBAHAN DASAR SENG OKSID EUGENOL, RESIN EPOKSI DAN MINERAL TRIOXIDE AGGREGATE TERHADAP Enterococcus faecalis
ELDINA FEBRIANIFA, drg. Wignyo Hadriyanto, M.S., Sp.KG(K); Dr. drg. Yulita Kristanti, M.Kes, Sp.KG
2015 | Tesis-Spesialis | SP ILMU KONSERVASI GIGIObturasi adalah tahap terakhir dalam perawatan saluran akar untuk mencegah rekolonisasi bakteri yang tertinggal dalam saluran akar dan mencegah invasi bakteri dari luar saluran akar gigi, dengan menutup seluruh akses yang menghubungkan antara jaringan peridontal dan saluran akar. Pemilihan siler yang tepat diharapkan dapat mendukung keberhasilan perawatan saluran akar. Enterococcus faecalis adalah bakteri penyebab kegagalan perawatan saluran akar, karena bakteri ini dapat bertahan dalam saluran akar yang telah diobturasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya antibakteri dari siler pengisian saluran akar terhadap E. faecalis.. Penelitian ini meneliti daya antibakteri siler saluran akar dengan teknik agar difusi menggunakan objek E. faecalis dengan kepadatan 9 x 108 CFU/ml yang diinokulasi pada 10 ml agar Mueller Hinton. Pada media agar dibuat 3 buah sumuran dengan diameter 6 mm dan kedalaman 4mm pada jarak yang sama di cawan petri berukuran 10 mm x 100 mm. Pada sumuran A diisi siler seng oksid eugenol, sumuran B diisi siler epoksi resin dan sumuran C diisi siler mineral trioxide aggregate. Masing-masing siler diaplikasikan sebanyak 0,1 ml segera setelah bahan dicampurkan. Pengamatan daya antibakteri dilakukan setelah diinkubasi dengan suhu 37°C selama 24 jam, kemudian dihitung zona hambatan yang terbentuk. Hasil perhitungan kemudian dianalisis menggunakan uji ANAVA satu jalur dilanjutkan uji LSD untuk melihat signifikansi perbedaan rerata antar kelompok. Hasil uji ANAVA satu jalur menunjukkan terdapat perbedaan daya antibakteri siler berbahan dasar seng oksid eugenol, resin epoksi dan mineral trioxide aggregate terhadap E. faecalis (p <0,05). Pada uji LSD (p <0,05), perbedaan rerata antar kelompok menunjukkan bahwa siler berbahan dasar seng oksid eugenol memiliki daya antibakteri lebih baik dibanding resin epoksi dan mineral trioxide aggregate terhadap E. faecalis
Obturation is the last step in root canal treatment to prevent recolonization of bacteria remaining in the root canal and prevent the invasion of bacteria from the outside of the root canal, by closing the entire access that connects between periodontal and root canal. Selection of root canal sealer can support to the successfull of root canal treatment. Enterococcus faecalis is the bacteria that causes the failure of root canal treatment, because these bacteria can survive in the root canal that has been obturated. This study aims to determine the antibacterial activity of root canal sealer against E. faecalis. This study investigated the antibacterial activity of root canal sealer by using diffusion technique. E. faecalis with a density of 9 x 108 CFU / ml were inoculated on Mueller Hinton. Three cavities made on agar medium with a diameter of 6 mm and a depth of 4mm at the same length in a petri dish measuring 10 mm x 100 mm. Cavities A filled by sealer zinc oxide eugenol, cavities B filled by sealer epoxy resin and Cavities C filled by sealer mineral trioxide aggregate. Sealer were place into the cavities 0,1 ml immediatelly after manipulation Observation of antibacterial activity performed after incubation at 37° C for 24 hours, then zones of inhibition were measured. The result analyzed using by ANOVA followed by LSD test to see the significance of the mean difference between groups. ANOVA results indicate there are differences antibacterial activity by sealer based of zinc oxide eugenol, epoxy resin and mineral trioxide aggregate against E. faecalis (p <0.05). In the LSD test (p <0.05), the mean difference between the groups shows that sealer based of zinc oxide eugenol has an antibacterial activity better than epoxy resin and mineral trioxide aggregate against E. faecalis.
Kata Kunci : antibacterial, Enterococcus faecalis, root canal sealer