PENGEMBANGAN MODEL KUALITAS SUARA BONANG BARUNG LARAS SLENDRO KRATON YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (PLS)

ISKANDAR FADLILAH, Andi Rahardiyan Wijaya, S.T., M.Sc., Lic., Ph.D.

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRI

Penelitian ini membahas mengenai pembuatan model regresi yang mampu menjadi decision support system untuk menentukan kualitas dari instrument Bonang Barung Gamelan Jawa laras Slendro, sehingga akan didapatkan standarisasi dari kualitas instrument tersebut. Penelitian ini akan melihat model yang terbentuk dari metode regresi Partial Least Square (PLS), metode ini dipakai karena dalam pengkajiannya mampu menganalisis variabel-variabel yang saling berkorelasi dan dengan jumlah sampel yang sedikit. Variabel-variabel yang digunakan dalam membangun model adalah variabel prediktor, yakni parameter-parameter akustik yang dianggap mampu merepresentasikan kualitas suara dari instrument Bonang Barung Gamelan Jawa laras Slendro sebagai variabel respon yang dicari. Beberapa variabel prediktor yang digunakan adalah parameter yang mengacu pada bahasan yang dilakukan Zwicker dan Fastl yaitu loudness, roughness, sharpness, pitch dan fluctuation strength yang merupakan parameter subjektif (psychoacoustic) dan parameter objektif seperti band spectrum, power spectrum dan weighting network (A-weighting, B-weighting dan C-weighting). Sedangkan variabel respon yang digunakan adalah kualitas suara instrument yang penentuannya dilakukan dengan proses judgement seorang empu/ahli pembuat gamelan menggunakan metode skala likert. Sampel instrument yang digunakan adalah set gamelan yang berada di Kraton Yogyakarta, akan ada 10 wilah/nada dari masing-masing 5 set gamelan instrument Bonang Barung Gamelan Jawa laras Slendro. Hasil penelitian ini berupa 10 persamaan atau model regresi dari masing-masing wilah/nada instrument Bonang Barung laras Slendro yang memiliki akurasi baik, ditunjukan oleh tingkat eror (MAPE) hasil uji validasi dengan data residual set gamelan milik UKM UKJGS UGM dan UKM Kamasetra UNY serta judgement pembanding dari empu lain. Namun, pada hasilnya setiap wilah memiliki karakteristik yang berbeda dilihat dari koefisien regresi yang tidak konsisten diberikan oleh setiap variabel prediktor terhadap masing-masing model. Hal ini diindikasikan karena setiap variabel tidak hanya memiliki korelasi linear hubungan positif atau negatif, tetapi juga ada interaksi antara variabel-variabel prediktor. Maka, model yang telah dibangun belum cukup untuk dapat merepresentasikan standar kualitas dari setiap wilah instrument Bonang Barung laras Slendro.

This study discusses the making of the regression model is able to be a decision support system for determining the quality of the instrument Bonang Barung laras Slendro of Javanese Gamelan, so that would be obtained standardization of the quality of the instrument. This study will look at the models that form of regression Partial Least Square (PLS), the method used for analyze the variables are correlated and the number of small sample. The variables used in building model is a predictor variables, namely acoustic parameters that are considered to represent the sound quality of the instrument Bonang Barung laras Slendro of Javanese Gamelan sought as the response variable. Several predictor variables used are parameters that refer to the discussion conducted Zwicker and Fastl namely loudness, roughness, sharpness, pitch and Fluctuation strength which are subjective parameters (psychoacoustic) and objective parameters such as band spectrum, power spectrum and weighting networks (A-weighting , B-weighting and C-weighting). While the response variable used is the sound quality of the instrument that determination made by the judgment of a master / expert instrument maker using likert scale. Samples instrument used was a set of gamelan residing in the Kraton, there will be 10 wilah / tone of each of the five sets of gamelan instruments Bonang Barung laras Slendro of Javanese Gamelan. Results of this study are 10 equations or regression model of each wilah / tone instrument Bonang Barung laras Slendro of Javanese Gamelan which has good accuracy, indicated by the level of error (MAPE) the results of the validation test with the data residual set of gamelan-owned UKM UKJGS UGM and UKM Kamasetra UNY and comparative judgment of other masters. However, the results of each wilah have different characteristics seen from the regression coefficients were inconsistent given by each predictor variable for each model. It is indicated for each variable not only have a positive linear correlation or negative correlation, but also there is an interaction between the predictor variables. Thus, the model that has been built is not sufficient to be able to represent the quality standards of each instrument wilah Bonang Barung laras Slendro of Javanese Gamelan.

Kata Kunci : Javanese Gamelan, Bonang Barung, slendro, Partial Least Square (PLS) regression, psychoacoustic, acoustic parameters, decision support system