ANALISIS PENGARUH PERBEDAAN FRAMING, URUTAN BUKTI DAN SIKAP SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGMENT

INTAN SARI S.R., Sumiyana Dr., Ak., M.Si

2015 | Tesis | S2 Akuntansi

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses mengkombinasikan pendekatan yang rasional dan judgmental, yang prosesnya tidak dapat diformulasikan secara lengkap. Mengingat pentingnya keputusan tersebut, seorang pembuat keputusan diharapkan dapat membuat suatu keputusan yang optimal. Framing (pembingkaian) merupakan salah satu penyebab terjadinya bias dalam pengambilan keputusan. Teori yang digunakan untuk menguji bias akibat framing ini adalah teori prospek yang mengemukakan bahwa frame yang diadopsi seseorang dapat mempengaruhi keputusannya. Faktor pertama yang akan diteliti adalah framing (pembingkaian), pengaruh frame atau framing adalah sebuah fenomena yang menunjukkan bahwa para pembuat keputusan akan merespon dengan cara yang berbeda pada permasalahan keputusan yang sama jika masalah tersebut disajikan dalam format yang berbeda. Selain faktor framing ada faktor lain yang mempengaruhi auditor dalam membuat pertimbangan audit (audit judgment) yaitu urutan bukti (order effect). Pengaruh urutan bukti terjadi karena adanya interaksi antara strategi pemrosesan informasi dan karakteristik tugas pengauditan. Kemudian faktor lain yang memperkuat adalah sikap skeptisme yang dimiliki seorang auditor, skeptisme profesional perlu dimiliki oleh auditor terutama pada saat memperoleh dan mengevaluasi bukti audit. Dengan demikian sikap skeptisme auditor berpengaruh terhadap profesionalisme seorang auditor dalam hal mengevaluasi bukti audit seorang auditor dalam mengaudit laporan keuangan klien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh framing, urutan bukti dan sikap skeptisme profesional auditor terhadap audit judgment. Peneliti memiliki tiga variabel independen yaitu: framing, urutan bukti, dan sikap skeptisme profesional auditor dan sari variabel dependen yaitu: audit judgment sedangkan, alat uji pada penelitian ini menggunakan uji independent sampel t-Test. Peneliti menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 150 responden yang merupakan mahasiswa Profesi Akuntansi Universitas Gadjah Mada. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada hipotesis pertama framing positif cenderung menghindari resiko dan framing negatif cenderung mengambil resiko. Hipotesis kedua, ada perbedaan pengaruh urutan bukti yang disajikan dengan format SbS: ++++++------ dengan urutan bukti dengan format SbS: ------++++++ terhadap audit judgment. Hipotesis ketiga, sikap skeptisme auditor yang tinggi, memperkuat hubungan framing terhadap audit judgment, sedangkan pada sikap skeptisme auditor yang rendah tidak memperkuat hubungan framing terhadap audit judgment. Hipotesis keempat, sikap skeptisme auditor yang tinggi, memperkuat hubungan urutan bukti terhadap audit judgment, sedangkan pada sikap skeptisme auditor yang rendah tidak memperkuat hubungan urutan bukti terhadap audit judgment.

Decision-making is a process combining a rational approach and judgmental, that process cannot be formulated in full. Given the importance of the decision, a decision-maker is expected to make an optimal decision. Framing (framing) is one of the causes of bias in decision-making. The theory is used to test bias due to this framing is the prospect theory which suggests that frame the adopted person can influence his decision. The first factor to be studied is framing (framing), frame or framing effect is a phenomenon that suggests that decision-makers will respond in different ways to the problems of the same decision if the issue is presented in a different format. In addition to framing factors there are other factors that influence the auditor in making consideration of audit (audit judgment) that the order of evidence (order effect). Effect of order of evidence due to the interaction between information processing strategies and characteristics of auditing tasks. Then another factor that reinforces the attitude of skepticism which is owned by an auditor, professional skepticism needs to be owned by the auditor, especially when obtaining and evaluating audit evidence. Thus the auditor skepticism attitude affect the professionalism of an auditor in evaluating audit evidence of an auditor in the audit client's financial statements. This study was conducted to determine the effect of framing, the order of evidence and the attitude of professional skepticism auditor to audit judgment. Researchers have three independent variables are: framing, the order of evidence, and the auditor's attitude of professional skepticism and extract the dependent variable, namely: audit judgment whereas, test equipment in this study using the test of independent samples t-test. Researchers used a questionnaire as a research instrument and samples used in this study were 150 respondents who are students of Gadjah Mada University Accounting Profession. Results from this study indicate that the first hypothesis of positive framing tends to avoid the risks and negative framing inclined to take risks. The second hypothesis, there are differences in the effect of the order of the evidence presented by the SBS format: ++++++ ------ by order of proof with SBS format: ++++++ ------ against audit judgment. The third hypothesis, auditors high skepticism attitude, strengthen relationships framing on audit judgment, whereas the lower the auditor skepticism attitude does not strengthen the relationship framing against audit judgment. The fourth hypothesis, the auditor's attitude of skepticism is high, strengthening relations audit evidence against the order of judgment, whereas the lower the auditor skepticism attitude does not strengthen relations audit evidence against judgment order.

Kata Kunci : Framing, Urutan Bukti, Sikap Skeptisme Profesional Auditor, Audit Judgment