Laporkan Masalah

ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA ANALIS KESEHATAN PADA LABORATORIUM PENGUJI BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT BANJARBARU

KHUSNUNAH HARKANTI, Dra.Yayi Suryo Prabandari, MSi, PhD; Dr. Noor Sitti Rahmani, MSc

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang : Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam hal ini sebagai laboratorium rujukan, BBTKLPP Banjarbaru telah melakukan pelayanan, baik internal maupun eksternal. Pelayanan eksternal kepada instansi pemerintah, swasta maupun masyarakat secara perorangan di wilayah kerjanya, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Menentukan staf yang tepat di bagian laboratorium adalah salah satu keputusan yang penting yang dibuat oleh manajemen sumber daya manusia. Melalui studi analisis beban kerja yang dilakukan akan dapat memberikan gambaran tentang pegawai yang dibutuhkan, baik kuantitatif maupun kualitatif , yang dirinci menurut jabatan dan unit kerja. Beban kerja dapat dapat diukur dengan mengidentifikasi setiap aktivitas yang dijalankan setiap hari serta waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas tersebut. Beban kerja tenaga analis kesehatan adalah semua aktivitas yang dilakukan tenaga analis kesehatan selama bertugas di dalam laboratorium maupun di luar laboratorium. Beban kerja perlu diketahui untuk memberikan pelayanan yang berkualitas. Penelitian ini ingin melakukan pengukuran beban kerja tenaga analis kesehatan di laboratorium BBTK LPP Banjarbaru. Tujuan Penelitian : Mengukur beban kerja tenaga analis kesehatan pada aktivitas di dalam dan di luar laboratorium penguji Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Banjarbaru. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode time and motion study yang bertujuan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan dari tenaga analis laboratorium dalam rangka menganalisis beban kerja tenaga analis kesehatan. Hasil : Sebanyak 25% responden yang dikategorikan bekerja secara efektif, sedangkan 75% responden lainnya masih dikategorikan bekerja kurang efektif. Kegiatan perjalanan 3 kali lebih lama daripada kegiatan utama, sedangkan kegiatan pribadi cukup kecil yaitu 1/3 dari kegiatan utama. Waktu rata - rata pengujian per sampel untuk semua parameter adalah 456 menit. Kebutuhan tenaga analis kesehatan tahun 2015 adalah 8 orang dan tahun 2016 adalah 9 orang. Kesimpulan : Jumlah tenaga analis kesehatan untuk saat ini masih mencukupi dengan beban kerja yang ada, akan tetapi prediksi tahun 2016 masih kekurangan 1 orang.

Background : According to the duties and functions in this case as a reference laboratory , BBTKLPP Banjarbaru has done service, both internally and externally. External services to government agencies, private individuals and society in their working area, namely Central Kalimantan, South Kalimantan, East Kalimantan and North Borneo. Determining the appropriate staff in the laboratory is one of the important decisions mad e by the management of human resources. Through studies conducted workload analysis would provide an overview of employees needed, both quantitative and qualitative, broken down by position and work units. The workload can be measured to identify any activities that run everyday as well as the time required to complete these activities. Analysts workload of health workers are all activities performed during the health analyst personnel on duty in the laboratory or outside laboratory. The workload needs to be known to provide quality service. This study wanted to do a measurement workload of health analyst workers in the BBTKLPP Banjarbaru laboratory. Method : This type of research was an observational study with cross sectional design. This study used time and motion study that aims to determine the time required to complete the activities of analyst laboratory in order to analyze the workload of health analyst workers. Results : As much as 25% of respondents were categorized as working effectively , while 75% of respondents still considered work less effectively. Travel activity three times longer than the main activity , while private activity is small enough that one third of the main activities. The average time per sampletesting for all parameters was 456 minutes.The health analyst needs in 2015 was eight and in 2016 was nine. Conclusion : The number of analyst health workers for the time being still insufficient with existing workloads, but forecast 2016 still lacks one person .

Kata Kunci : laboratorium, analis kesehatan, beban kerja

  1. S2-2015-357949-abstract.pdf  
  2. S2-2015-357949-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-357949-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-357949-title.pdf