Strategi Diplomasi ASEAN terhadap Jepang (Studi Kasus: Pengurangan Kesenjangan Ekonomi di Dalam ASEAN)
TETY RACHMAWATI, Drs. Muhadi Sugiono, MA
2015 | Tesis | S2 Ilmu Hubungan InternasionalDalam upaya meningkatkan integrasi, negara-negara ASEAN sepakat untuk mengurangi kesenjangan ekonomi sebagai tujuan dari pembangunan yang berkeadilan. Kesenjangan ekonomi di ASEAN dapat dilihat dari beberapa indikator seperti GDP, HDI, persentase kemiskinan, pembangunan infrastruktur dan pembangunan ekonomi yang berbeda di antara negara-negara ASEAN. Upaya ASEAN dalam mengurangi kesenjangan ini dilakukan dengan memberikan bantuan kepada negara-negara yang masih tertinggal. Bantuan tidak hanya dari internal ASEAN tetapi juga dari negara di luar ASEAN, contohnya Jepang. Penelitian ini akan membahas mengenai strategi diplomasi yang dilakukan ASEAN terhadap Jepang dalam upaya pengurangan kesenjangan ekonomi di ASEAN. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, sumber diambil dari koran, majalah, buku, beberapa dokumen terkait, dan artikel. Hasilnya, ASEAN menggunakan strategi regional development cooperation (RDC) sebagai kerangka dasar bagi semua perjanjian-perjanjian yang disepakati dengan Jepang. Berbagai forum inisiativ juga dibentuk oleh ASEAN dalam kerangka RDC dengan menjadikan Jepang sebagai donor bagi beberapa proyek dalam forum-forum tersebut. Untuk mendapatkan leverage yang sejajar dengan Jepang, ASEAN menggunakan kerangka kerja Dialogue Partner (DP). DP tidak memposisikan kedua bela pihak sebagai donor-recipient, tetapi lebih kepada mitra dialog. Namun, secara keseluruhan progress yang dicapai dalam forum-forum tersebut kurang maksimal dan masih butuh pembenahan. ASEAN dapat melakukan perbaikan pada diplomasinya dengan Jepang agar bantuan Jepang dapat maksimal dan dapat diserap maksimal oleh negara-negara ASEAN.
In an effort to improve integration, ASEAN countries agreed to reduce economic development gap as the goal of equitable development. Economic development gap in ASEAN can be seen from several indicators such as GDP, HDI, the percentage of poverty, infrastructure development and different economic development among ASEAN countries. ASEAN efforts in reducing this gap is done by providing assistance to countries that are still lagging behind. The aid does not only come from the internal ASEAN but also from countries outside ASEAN, for example Japan. This research will discuss the strategy of ASEAN diplomacy toward Japan in efforts to reduce economic development gap in ASEAN. The method was qualitative method, the sources were taken from newspapers, magazines, books, some related documents, and articles. As the result, ASEAN used regional development cooperation strategy (RDC) as a basic framework for all agreements agreed with Japan. Various initiative forums also formed by ASEAN within the framework of the RDC to make Japan as a donor for several projects in the forums. Gaining leverage parallel with Japan, ASEAN used the framework Dialogue Partners (DP). DP did not put both parties as donor-recipient, but rather as dialogue partners. However, overall progress achieved in the forums is still under the expectation and still needs some improvements. ASEAN can make improvements in its diplomacy with Japan so that Japan can give their assistance to the maximum amount and it can be absorbed effectively by ASEAN members.
Kata Kunci : Dialogue partner, kesenjangan ekonomi ASEAN, regional development cooperation, strategi diplomasi ASEAN