PENGUKURAN KINERJA PADA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS GADJAH MADA

LATIFAH SUKMAWATI Y, Mahfud Sholihin, M.Acc., Ph.D.

2015 | Tesis | S2 Akuntansi

Pengukuran kinerja dalam sebuah organisasi amat sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian strategi dan upaya-upaya yang telah dilakukan sebuah organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Pada tahun 1990 Robert S. Kaplan dan David P. Norton menciptakan sebuah alat pengukuran kinerja yang lebih dikenal dengan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard mengatasi kelemahan pengukuran kinerja tradisional yang hanya berfokus pada aspek keuangan saja. Dalam Balanced Scorecard, pengukuran kinerjanya tidak hanya mencakup pada perspektif keuangan saja, akan tetapi mencakup empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis hasil pengukuran kinerja pada MAKSI UGM berdasarkan pendekatan Balanced Scorecard. Dengan alasan keterbatasan akses perolehan data, maka penelitian ini hanya dibatasi pada pengukuran kinerja dari perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi, penyebaran kuesioner, dan juga wawancara. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada para mahasiswa dan karyawan MAKSI UGM. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 226 responden, yang terdiri atas 209 Mahasiswa dan 17 Karyawan MAKSI UGM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja MAKSI berdasarkan perspektif pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan dinilai sudah cukup baik.

Performance measurement within an organization is desperately needed to determine the extent to which the achievement of the strategy and the efforts that have been made by the organization to achieve certain goals. In 1990 Robert S. Kaplan and David P. Norton created a performance measurement tool which is known as the Balanced Scorecard. Balanced Scorecard overcomes the disadvantages of traditional performance measurement that focuses only on the financial aspects. In the Balanced Scorecard, the performance measurement includes not only the financial perspective, but also includes four perspectives, namely financial perspective, customer, internal business processes, and learning and growth. This study aims to describe and analyze the performance appraisal in Master of Accounting UGM based on the Balanced Scorecard approach. Because of the limited access of data acquisition, this study is limited only to the measurement of performance from the customer perspective, internal business processes, and learning and growth. This research was conducted by observation, questionnaires, and interviews. Distributing questionnaires conducted with students and employees in Master of Accounting UGM. The number of respondent in this study was 226 respondents, consisting of 209 students and 17 employees in Master of Accounting UGM. The results showed that the Master of Accounting performance based on customer perspective, internal business processes, and learning and growth is considered good enough.

Kata Kunci : Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard, MAKSI UGM/ Performance Measurement, Balanced Scorecard, Master of Accounting UGM