Laporkan Masalah

HUBUNGAN SINDROM METABOLIK DENGAN DEPRESI PADA LANJUT USIA

ANITA BUDIJANTO, Dr dr Carla R Marchira SpKJ(K); dr Cecep S Kristanto SpKJ(K)

2015 | Tesis | S2 KEDOKTERAN KLINIK/MS-PPDS

Latar Belakang: Kemajuan dalam teknologi medis dan pelayanan kesehatan, menjadikan usia harapan hidup manusia semakin panjang sehingga proporsi lansia juga meningkat. Proses penuaan akan diikuti oleh perubahan-perubahan fisik, psikologis, dan sosial. Perubahan ini akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan disabilitas pada lanjut usia, khususnya akibat terjadinya sindrom metabolik. Masalah kesehatan dan disabilitas menyebabkan lanjut usia rentan untuk mengalami depresi. Depresi pada lanjut usia bisa berhubungan langsung dengan sindrom metabolik atau sebagai akibat dari disabilitas yang disebabkannya. Tujuan: Mengetahui adanya hubungan antara sindrom metabolik dengan depresi pada lanjut usia dalam kelompok senam diabetes di RS Jiwa Prof dr. Soerojo Magelang. Metodologi: Penelitian ini merupakan studi non eksperimental dengan rancangan cross sectional. Kriteria sindrom metabolik berdasarkan NCEP ATP III yang telah dimodifikasi untuk negara/etnik Asia. Instrumen GDS (Geriatric Depression Scale) untuk menentukan gangguan depresi pada lanjut usia. Subyek penelitian adalah lanjut usia pada kelompok senam diabetes di RS Jiwa Prof dr. Soerojo Magelang yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Hasil: Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa 58,1% subyek mengalami sindrom metabolik dan 35,5% mengalami depresi. Hasil uji bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara variabel demografis, merokok, sindrom metabolik dan komponennya dengan depresi pada subyek penelitian kami (p > 0,05). Hasil uji regresi logistik multiple menunjukkan adanya hubungan antara tekanan darah sistolik dan status pernikahan dengan depresi pada subyek kami (p < 0,05).. Kesimpulan: Hasil penelitian kami menunjukkan tidak ada hubungan antara sindrom metabolik dan komponennya dengan depresi pada lansia.

Background: Advanced medical and health service technology have lengthened human life expectancy. Because of this advancement, the proportion of elderly is increased. The aging process is always followed physical, psychological, and social changes. These changes will cause health problems and disabilities in elderly, particularly due to metabolic syndrome. Because of these health problems and disabilities, elderly is vulnerable to depression. Depression in this elderly can be directly associated with metabolic syndrome or as a result of disabilities it caused Objectives: The objective of this study is to know the association between metabolic syndrome and depression among elderly in Diabetes Exercise Group in Prof. dr. Soerojo Mental Hospital, Magelang. Methods: This study is a non-experimental study with a cross sectional design. The metabolic syndrome is established with NCEP ATP III criteria that had been modified for Asian country/ethnicity. The depression is established using Geriatric Depression Scale (GDS). The subjects of this study are elderly in the Diabetes Exercise Group in Prof. dr. Soerojo Mental Hospital, Magelang who meet the inclusion criteria. Results The result of this study showed 58.1% of our subjects had metabolic syndrome and 35.5% were depressed. The bivariate analyses showed that there were no significant associations between demographic variables, smoking habit, metabolic syndrome and its components with depression in our subjects (p > 0.05). The multiple logistic regression analysis showed significant association between systolic blood pressure and marital status with depression in our subjects (p < 0.05). Conclusion The result of this study showed no association between metabolic syndrome and its component with depression in elderly.

Kata Kunci : depresi, lansia, sindrom metabolik

  1. S2-2015-303140-abstract.pdf  
  2. S2-2015-303140-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-303140-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-303140-title.pdf