Laporkan Masalah

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN DAGING BUAH PALA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN BANDA KABUPATEN MALUKU TENGAH PROVINSI MALUKU

ELISEBA NOYA, Prof. Dr. Ir. Purnama Darmadji, M.Sc; Dr. Ir. Supriyanto, M.S.

2015 | Tesis | S2 Teknologi Hasil Perkebunan

Pala (Myristica fragrans Houtt) merupakan tanaman rempah asli Kepulauan Maluku yang telah diperdagangkan dan dibudidayakan secara turun temurun di Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Petani disana lebih banyak mengolah biji dan fuli dari buah pala karena mudah dalam pemasaran dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dipasaran. Sementara daging buah pala dirasakan kurang memberikan nilai tambah bagi pendapatan petani sehingga lebih banyak daging buah pala itu tidak dimanfaatkan atau dibuang (dijadikan limbah) oleh petani. Penelitian menunjukkan bahwa untuk optimalisasi pengolahan daging buah pala menjadi produk manisan, sirup dan selai daging buah pala guna meningkatkan pendapatan petani diperlukan analisis nilai tambah. Selanjutnya dengan menggunakan metode survey dan pengambilan data melalui wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada responden serta observasi lapangan diperoleh hasil yakni industri rumah tangga pengolahan daging buah pala sangatlah menguntungkan. Dimana semua hasil olahan daging buah pala merupakan usaha yang menguntungkan dikarenakan pendapatan ratio R/C dari semua produk lebih dari ratio R/C yang ditetapkan yakni 1,5-2,0. Selanjutnya dari analisis nilai tambah diperoleh hasil bahwa semua produk olahan daging buah pala tersebut mendapat keuntungan. Ini menunjukan bahwa industri rumah tangga pengolahan daging buah pala bersifat profit oriented sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan petani.

Nutmeg (Myristica fragrans Houtt) is an original spice plants in Moluccas Islands that have long been traded and cultivated from generation to generation in Banda Subdistrict, Central Moluccas Regency, Moluccas Province. Farmers in the region have more processed nutmeg seeds and mace than flesh because they are easily marketed and have economically higher values in market. Meanwhile, it is perceived that nutmeg flesh give less added-value for farmers' income, so more nutmeg flesh are not utilized well or discarded (regarded as waste) by the farmers. This study showed that an added-value analysis is necessary to carry out to optimize the nutmeg flesh processing into specific products such as nutmeg flesh- based sweets, syrup, and jelly to increase farmers' income. Based on observation, interview and survey through questionnaires, it is concluded that the household industry of nutmeg flesh processing was very profitable. All the processed nutmeg flesh indicate a type of the potentially profitable enterprises because the R/C ratio of income from all the processed products higher than the pre-determined R/C ratio, i.e. 1.5-2.0. Moreover, from the added-value analysis, it can be concluded that all the nutmeg flesh-based processed products gain profit. This showed that the household industry of nutmeg flesh processing was profit-oriented and could increase farmers' income.

Kata Kunci : Analisis Nilai Tambah, Olahan Daging Buah Pala, Peningkatan Pendapatan Petani, Kecamatan Banda, Added-Value Analysis, Processed Nutmeg Flesh, Farmers' Income, Banda Subdistrict

  1. S2-2015-326420-abstract.pdf  
  2. S2-2015-326420-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-326420-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-326420-title.pdf