Laporkan Masalah

DIMENSI KOSMOLOGIS UPACARA ROKAT PANGKALAN: RELEVANSINYA DENGAN RELIGIUSITAS MANUSIA MADURA (Studi Kasus di Kecamatan Ambunten-Sumenep)

BADRUL MUNIR CHAIR, Prof. Dr. Joko Siswanto

2015 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Upacara rokat pangkalan merupakan ritual laut yang dilangsungkan selama ratusan tahun oleh masyarakat Madura. Sesuai dengan istilah "rokat" yang berasal dari kata "barokah", tujuan dilaksanakannya upacara ini adalah sebagai pengharapan agar nelayan diberi berkah dan keselamatan ketika mencari nafkah di lautan, juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas ikan tangkapan yang diperoleh. Beragam rangkaian upacara ini seharusnya dikembalikan pada tujuan asalnya, yaitu untuk memohon berkah, dengan nilai-nilai religiusitas yang terkandung di dalamnya, dan bukan kegiatan yang didominasi oleh unsur hiburan. Penelitian ini berjudul "Dimensi Kosmologis Upacara Rokat Pangkalan: Relevansinya dengan Relegiusitas Manusia Madura (Studi Kasus di Kecamatan Ambunten)". Penelitian ini memiliki objek formal kosmologi, dengan objek material upacara rokat pangkalan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan metode hermeneutik, dengan unsur-unsurnya yaitu deskripsi, komparasi, dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan dimensi kosmologis yaitu mengenai konsep ruang dan waktu, konsep kausalitas dan dinamika kosmos, konsep harmoni, kebenaran, dan kebaikan kosmis, relasi antara kosmologi dan teologi; serta relevansinya terhadap religiusitas manusia Madura. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Ruang dan waktu, bagi masyarakat Madura bukan hanya berada dalam pikiran manusia. Konsep ruang masyarakat Madura sejalan dengan konsep Plato bahwa ruang merupakan suatu wadah yang menampung materi. Masyarakat Madura mengenal waktu fisik (physical time), yaitu waktu alami yang diukur untuk tujuan pragmatis. Pandangan mereka tentang waktu sejalan dengan pemikiran Realisme Ekstrim. Bagi masyarakat Madura Tuhan adalah pencipta alam semesta, pandangan tersebut sejalan dengan konsep kreasionisme. Relevansi upacara rokat pangkalan terhadap religiusitas manusia Madura diidentifikasikan ke dalam lima dimensi, yaitu: dimensi keyakinan, dimensi peribadatan, dimensi pengetahuan, dimensi pengalaman atau penghayatan, dan dimensi konsekuensi atau pengamalan.

Ritual rokat pangkalan is a sea ritual which have been passed off during hundreds years run by Madurese society. Based on "rokat" term taken from "baraka" (favors), the aim of this ritual is as expectancy that the fisherman given safety and abundance when searching lifelihood in ocean, also form feel thanks to The God for last obtained captured fish. Various bunch of this ritual properly revert to the origin aim: to entreat favors, with religiusities value stranded inside, not a ritual that dominated of entertaiment unsure. This research title is "The Cosmological Dimensions of Rokat Pangkalan Ritual and the Relevance for Medurese Religiousity (a Case Study in Ambunten-Sumenep)". This research has cosmology as the formal object, with rokat pangkalan ritual as the material object. The approachment that used in this research is qualitative, using hermeneutic as method, with the elements are description, comparation, and reflection. The aim of this research is to find the cosmological dimensions through the understanding of space and time concept, causality and cosmos dynamic, along with the harmony-actuality-and goodness of cosmos, relation between science and theology, and the relevance for Madurese people religiosity. The cosmological dimensions of rokat pangkalan ritual researched by the elements that stranded inside this ritual. Space dan time, for Madurese society is not only exist in human thought. Madura's concept of space is in compliance with Plato's concept that space is a container that retain the matter. Madurese society identified a physical time, that is artless time that measured for pragmatism aims. Their concept of time parallel with extreme realism. For Madurese society, God is the creator of the universe, that opinion is in compliance with creationism. The relevance of rokat pangkalan ritual with Madurese religiosity identified in five dimensions: ideological dimension, ritualistic dimension, intellectual dimension, experiencal dimension, and consequential dimension.

Kata Kunci : Rokat Pangkalan, Cosmology, Ritual, Madura, Religiosity.

  1. S2-2015-356847-abstract.pdf  
  2. S2-2015-356847-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-356847-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-356847-title.pdf