PEMANFAATAN CITRA HYPERION UNTUK ANALISIS SEBARAN KONSENTRASI MATERI ORGANIK TERLARUT DI SELAT MADURA

AULIA PURNASARI D F, Prof. Hartono, D.E.A.,D.E.S.S., ; Dr. Nurul Khakim, M.Si.

2015 | Tesis | S2 Penginderaan Jauh

Selat Madura berperan penting dalam aktifitas ekonomi penduduk Pulau Madura dan Jawa Timur. Pencemaran di Selat Madura dapat diketahui salah satunya melalui konsentrasi MOT/KOT yang berperan penting untuk deteksi dini pencemaran nutrisi sehingga analisis MOT/KOT menjadi penting. MOT/KOT dapat dideteksi melalui CDOM/Zat Kuning yang dapat menyerap panjang gelombang tertentu. Resolusi temporal, resolusi spektral, dan resolusi spasial Hyperion sesuai untuk analisis MOT/KOT di lautan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengkaji kemampuan citra Hyperion menggunakan QAA-CDOM tanpa interpolasi band dan dengan interpolasi band, untuk mendeteksi MOT/ KOT melalui nilai koefisien serapan zat kuning, (2) menganalisis sebaran nilai koefisien zat kuning dan hubungannya dengan konsentrasi MOT/KOT di Selat Madura, dan (3) menganalisis faktor dominan yang berpengaruh pada sebaran konsentrasi MOT/ KOT di Selat Madura. Daerah kajian di Timur Teluk Permisan, Sidoarjo dengan luas mencapai 45 km2. Citra yang digunakan adalah citra Hyperion L1Gst perekaman 11 Mei dan 3 Oktober 2014. Citra dikoreksi atmosfer menggunakan FLAASH, dan dikoreksi geometrik. Metode yang digunakan berupa QAA-CDOM dengan Interpolasi Band dibandingkan dengan QAA-CDOM tanpa Interpolasi Band. Sebanyak 20 sampel dikumpulkan secara purposive sepanjang garis pantai. Analisis korelasi dan regresi MOT/KOT dengan nilai koefisien CDOM/zat kuning. Variabel yang diukur terhadap konsentrasi MOT yaitu DO, Klorofil a, Salinitas, TSS, Suhu dan Kecerahan. QAA-CDOM dengan Interpolasi Band menghasilkan analisis yang lebih baik dengan RMSE 0,25 dari pada QAA-CDOM tanpa Interpolasi Band dengan RMSE 3,2. Berdasarkan hubungan antara nilai koefisien hamburan balik CDOM dengan konsentrasi MOT, maka diperoleh R2 = 0,65. Berdasarkan faktor kimiawi, sebaran konsentrasi MOT/KOT dipengaruhi oleh konsentrasi DO, Salinitas, dan Klorofil a.

Madura Strait plays an important role in the economic activity of people in Madura Island and East Java. Pollution in the Madura Strait can be seen, among others, through DOM concentrations, which has a crucial role for the early detection of nutrient pollution, so that the analysis of DOM becomes important. DOM can be detected through CDOM/Yellow Substance that can absorb certain wavelengths. Temporal resolution, spectral resolution, and Hyperion spatial resolution is appripriate for the analysis of DOM in the ocean. The aims of this study were (1) to assess the ability of of Hyperion image in using QAA-CDOM without band interpolation and by the band interpolation, to detect DOM through the value of yellow substance absorption coefficient, (2) to analyze distribution of yellow substance coefficient and its relationship with DOM concentrations in the Madura Strait, and (3) to analyze the dominant factor affecting the distribution of CDOM concentrations in the Madura Strait. The site of the study was in the Eastern of Permisan Gulf, Sidoarjo with an area of 45 km2. The image used is the Hyperion L1Gst image recorded at May 11 and October 3, 2014. The atmospher correction of image was done by FLAASH method, and geometric correction was also done. The method used was QAA-CDOM with the band interpolation than QAA-CDOM without band interpolation. A total of 20 samples were collected by using a purposive sampling technique along the shoreline. Both correlational and regression analyses of DOM were carryed out by CDOM/yellow substance coefficient values. Variables measured for DOM concentrations were DO, chlorophyll a, salinity, TSS, temperature and brightness.

Kata Kunci : Kata Kunci: MOT/KOT, CDOM/zat kuning, Hyperion, QAA-CDOM, Klorofil a, DO, Salinitas, TSS, Suhu, Kecerahan