Laporkan Masalah

Kebijakan Penguasa Dalam Pelestarian Bangunan Keagamaan Pada Masa Raja Balitung (898-910 M): Kajian Atas Prasasti-prasastinya

YOGI PRADANA, Mimi Savitri, M. A., Ph. D.

2015 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Topik: Penelitian ini membahas mengenai bentuk kebijakan penguasa dalam pelestarian bangunan keagamaan dan latar bekakang kebijakan tersebut pada masa pemerintahan Raja Rakai Watukura Dyaḥ Balitung yang memerintah kerajaan Mataram Kuno antara tahun 898-910 M. Permasalahan dan Tujuan: Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mencari apa saja bentuk kebijakan dan latar belakang pelestarian bangunan keagamaan pada masa Balitung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari informasi mengenai bentuk pelestarian bangunan keagamaan pada masa lampau. Metode: Sifat penelitian ini adalah deskriptif dengan penalaran induktif dan cara analisis kritik intern pada data prasasti dengan pendekatan struktural berdasarkan metode penelitian prasasti. Metode ini diterapkan pada data prasasti masa Raja Balitung yang berisi penetapan sīma yang berkaitan dengan bangunan keagamaan untuk menghasilkan bentuk kebijakan pelestarian bangunan keagamaan. Latar belakang kebijakan pelestarian bangunan keagamaan di dapatkan dari hasil sintesa variabel bentuk kebijakan pelestarian bangunan keagamaan dan variabel sambandha dalam masing-masing prasasti. Kesimpulan: Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa bentuk kebijakan penguasa dalam melestarikan bangunan keagamaan pada masa Raja Balitung adalah penambahan bangunan, perawatan bangunan dan pemberian untuk bangunan keagamaan. Latar belakang penguasa melakukan kebijakan tersebut menurut data prasasti adalah karena alasan politik, lingkungan dan keamanan.

Topic: This study discusses the policy of the authorities in the form of preservation of religious buildings and background of the policy during the reign of King Rakai Watukura Dyah Balitung of ancient Mataram kingdom which ruled between 898-910 A. D. Problem and aim: The problem in this study was to provide information in the form of the authorities policies of the preservation of religious buildings and the preservation policy bacground during the reign of Balitung. The aim of this study was to provide information on the shape of the preservation of religious buildings in the past. Method: The nature of this study is descriptive with inductive reasoning and internal critism analysis to the inscriptions data with structural approach that used in inscriptions research method. This method is applied to the inscriptions of the time of King Balitung that containing sīma determination with regard to religious buildings to generate shapes of conservation policy of religious buildings. The Policy of preservation background in religious buildings will be available after the synthesis of two variables, form conservation policy of religious buildings variable and sambandha variable in each inscription. Conclusion: This research led to the conclusion that the authorities in the form of policies to preserve religious buildings at the time of King Balitung among others the construction, maintenance and gifts for religious buildings. While the authorities conduct the policy background, among others, is due to political, environment and security reasons.

Kata Kunci : pelestarian, balitung, bangunan keagamaan, bentuk, latar belakang

  1. S1-2015-318516-abstract.pdf  
  2. S1-2015-318516-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-318516-tableofcontent.pdf