Analisis Potensi Eko-agrowisata di Balai Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura Ngipiksari, Sleman, Yogyakarta
REVI AGUSTIN A, Siti Nurul Rofiqo Irwan, S.P., M.Agr. Ph.D ; Prof. Dr. Ir. Chafid Fandeli, M.S.
2015 | Tesis | S2 Kajian PariwisataBPPTPH Ngipiksari merupakan kawasan produksi benih yang memiliki potensi daya tarik wisata cukup tinggi. Eko-agrowisata merupakan sebuah alternatif bentuk wisata yang dapat diterapkan di kawasan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi daya tarik wisata beserta nilai kualitasnya, mengidentifikasi potensi kepariwisataan dan potensi pemberdayaan masyarakat sekitar, dan memberikan rekomendasi pengelolaan eko-agrowisata yang ideal. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara (langsung dan dengan alat bantu berupa kuisioner) dan studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan BPPTPH Ngipiksari termasuk dalam kategori sangat potensial untuk dikembangkan. Masyarakat Hargobinangun dan Pakembinangun memiliki respon yang baik terhadap kegiatan pemberdayaan. Keahlian yang dimiliki oleh sebagian besar masyarakat adalah keahlian di bidang pertanian. Pengelolaan eko-agrowisata menggunakan pola kemitraan dengan harapan mampu mengintegrasi kepentingan seluruh stakeholder. Paket wisata berbasis pendidikan, pertanian, peternakan, rekreasi alam, dan cooking on farmland dibuat dengan tujuan untuk kemudahan pemberian informasi kepada pengunjung dan pengaturan sebaran kunjungan.
Ngipiksari is a seed production area that has a high tourist attraction potential. Eco-agrotourism is a new alternative form of tourism that can be applied in this area. The aims of the study are to identify the potential of tourist attraction and it�s quality value, to identify the potential of tourism and the empowerment of local communities, and to provide an ideal management recommendations. This study was conducted with a survey method. The data were obtained by observation, interview, and literature study. The data analysis methods are used quantitative and descriptive qualitative analysis. The result shows that Ngipiksari is classified as very potential category. Community of Hargobinangun and Pakembinangun have a good response to empowerment. The most people of local community have competence in agriculture. The management of eco-agrotourism should use a partnership system that involve all of stakeholders. Tour packages based education, agriculture, husbandry, outdoor recreation, and cooking on farmland designed to facilitate the delivery of information to visitors and organize the distribution of visitors.
Kata Kunci : Ngipiksari, eco-agrotourism, diversification, attraction, empowerment