Laporkan Masalah

ANIMAL WELFARE DI HINDIA BELANDA: Perkembangan Wacana Tentang Kesejahteraan Satwa 1896-1942

BUDI GUSTAMAN S, Dr. Sri Margana, M.Phil.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Sejarah

INTISARI Program Studi Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Budi Gustaman Animal Welfare di Hindia Belanda: Perkembangan Wacana Tentang Kesejahteraan Satwa 1896-1942 Permasalahan perlakuan manusia terhadap satwa di Hindia Belanda tidak lepas dari isu kekerasan dan kepunahan. Wacanaanimal welfare mulai muncul di Hindia Belanda sejak akhir abad ke-19 sebagai bagian dari pengaruh wacana global. Esensi pokok dari wacana ini ialah penanaman kesadaran mengasihi satwa. Permasalahan pokok studi ini ialah tentang perkembangan wacanaanimal welfare di Hindia Belanda sejak akhir abad ke-19 hingga berakhirnya masa kolonial. Studi dilakukan dengan metode sejarah dengan memanfaatkan sumber-sumber primer dan sekunder, baik berupa arsip dan artikel yang muncul di berbagai buku, koran, majalah, jurnal, dan internet. Beberapa temuan utama studi ini ialah (1) wacana animal welfare merupakan isu transnasional yang berakar dari tradisi Pyhitagoriandi Inggris (abad ke-17).Selanjutnya,humanisme dan romantisme membentuk corak baru dalam menyuarakan anti-kekerasan dan eksploitasi satwa (abad ke-19). (2) masuknya wacanaanimal welfare ke Hindia Belanda merupakan bagian dari modernisasi yang membawa serta aspek moralitas - dimana salah satu unsur didalamnya adalah nilai-nilai tentang kesejahteraan satwa. (3) pewacanaan animalwelfare di Hindia Belandadibawakan olehagency-agency penting (Nederlandsch Indische Vereeniging Bescherming van Dieren&Nederlandsch Indische Bescherming tot Natuurbescherming) yang berafiliasi dengan forum internasional kesejahteraan satwa. Tesis ini menyimpulkan bahwa wacana kesejahteraan satwa di Hindia Belanda berakar secara genealogis dari perkembangan panjang perspektif animal welfare Barat. Kampanye di Hindia Belanda dilakukan denganmembawa konten-konten kesejahteraan yang telah disepakati secara internasional, serta menyesuaikan dengan karakteristik sosio-kultural masyarakat terkait perlakuan satwa.

ABSTRACT Historical Studies Program Faculty of Arts and Humanities Graduate Program Gadjah Mada University Budi Gustaman Animal Welfare in Netherlands Indies: Development of Discourse about Animal Welfare 1896-1942 Problems of human conduct on animals in Netherlands Indie can not be separated from the issue of violence and extinction. Discourse of animal welfare conciousness had emerged in Netherland Indie since the end of 19th century as influence of global discourse. Main essence of the discourse was implant of conciousness compassionated toward animals. The main subject this study is the development of discourse of animal welfare in Netherlands Indie since the end of 19th century until the end of colonial era. Study employs a historical method by utilizing primary and secondary sources, such as archieves and article which appeared in books, newspaper, magazine, journals, and internet. Some main finding of this study are: (1) discourse of animal welfare was transnational issue which rooted from Phytagorian tradition in Britain (17th century). Furthermore, humanism and romantism established new characteristic in express anti-cruelty to animal and wildlife exploitation (19th century). (2) inclusions of discourse of animal welfare was a part of modernization that brought aspect of morality - which one of the elements is values of animal welfare. (3) Discourse of animal welfare in Netherlands Indie was brought by important agencies (Nederlandsch Indische Vereeniging Bescherming van Dieren&Nederlandsch Indische Bescherming tot Natuurbescherming) which affiliation with international forum of animal welfare. This thesis conclude that discourse of animal welfare in Netherlands Indie rooted from the long development of Western animal welfare perspective in genealogy. The campaign in Netherlands Indie brought the international agreement contents of animal welfare and it adapted with the characteristic of socio-cultural society, especially concerned animal treatment.

Kata Kunci : Animal Welfare, Wacana, Satwa Domestik, Satwa Liar, Hindia Belanda

  1. S2-2015-353315-abstract.pdf  
  2. S2-2015-353315-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-353315-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-353315-title.pdf