Laporkan Masalah

PERUSAHAAN ASING SEKTOR MANUFAKTUR DI INDONESIA: DINAMIKA SPASIAL DAN KEPUTUSAN LOKASI INDUSTRI

ABDUR ROFI, Prof. Dr. R.Rijanta, M.Sc ; Dr. Lutfi Muta'ali, S.Si., M.T.

2015 | Disertasi | S3 Ilmu Geografi

Sejumlah relokasi dan internasionalisasi perusahaan terus terjadi dan berkembang di era globalisasi dan pasar terbuka, termasuk dari dan ke Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk, pertama, menganalisis dinamika industri terkait dengan distribusi, dan kecenderungan lokasi perusahaan asing ke Indonesia; kedua, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya pilihan lokasi industri perusahaan asing sektor manufaktur di Indonesia terutama dengan perubahan sistem pemerintahan di Indonesia. Ketiga, mencari model untuk memperkirakan banyaknya perusahaan asing yang dapat masuk ke sebuah wilayah (kabupaten) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan kabupaten sebagai unit analisis. Data utama yang digunakan adalah data mentah Sensus Ekonomi 1996 dan 2006 yang digunakan sebagai bahan analisis untuk mengetahui pola, distribusi, kecenderungan lokasi perusahaan asing sektor manufaktur di Indonesia. Data ini juga akan digunakan sebagai variabel tergantung dalam analisis yang mempengaruhi banyaknya perusahaan asing di Indonesia. Variabel bebas didapatkan dari berbagai sumber baik data mentah atau yang sudah terolah. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis spasial dengan menggunakan perangkat GIS, menggunakan Indeks Hoover, dan analisis regresi. Penelitian ini menemukan bahwa pertama, lokasi perusahaan asing sektor manufaktur (IMB-PMA) cenderung terkonsentrasi di suatu wilayah tertentu. Penelitian ini menemukan indikasi kecenderungan dekonsentrasi lokasi sektor manufaktur IMB-PMA di Indonesia sebelum (1996) dan setelah desentralisasi (2006) meskipun nilainya sangat kecil, yaitu dari 90,25 ke 89,50. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kecenderungan perusahaan asing cenderung mengelompok di daerah tertentu yang memiliki kegiatan usaha yang sama dan dari negara yang sama. Kedua, hipotesis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan sektor manufaktur IMB-PMA di wilayah tidak semua diterima. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap keberadaan sektor manufaktur IMB-PMA adalah tenaga kerja, biaya tenaga kerja, ketersediaan lahan non pertanian dan hutan, dan keberadaan fasilitas perbankan dan jasa. Dampak dari kebijakan desentralisasi belum terlihat signifikan dalam mendorong peningkatan jumlah sektor manufaktur IMB-PMA di wilayah tersebut. Ketiga, penelitian ini menemukan model untuk memperkirakan jumlah kemungkinan IMB PMA akan masuk di satu daerah. Model ini memberikan perkiraan dari variabel independen memberikan kontribusi 60,5% dari peluang tambahan sektor manufaktur IMB-PMA di wilayah tersebut, sisanya (39,5%) dapat disebabkan oleh faktor-faktor lain.

Relocation and internationalization of the companies continue to occur and evolve in the era of globalization and open markets, including from and to Indonesia. This research aims to firstly analize the dynamic of foreign companies distribution and the tendency of their location in Indonesia; secondly, to analize factors that influence the relocation of foreign companies manufacturing sector in Indonesia, including whether the changes of government system influencing companies pattern and location tendency. Thirdly, the study aims to find a model to estimate the number of foreign companies allowed to enter one district in Indonesia. This research uses districts as the unit of analysis. It takes up raw data from Economic Census 1996 and 2006 to analize the pattern, distribution, trend, and location of the foreign companies manufacturing sector in Indonesia. These data are also employed as dependent variable to analyze the influencing factors behind the quantity of foreign companies in Indonesia. The independent variable is obtained from various sources, both raw or processed data. Analyses were performed through spatial analysis using GIS, the Hoover index, and regression analysis. This research found that firstly the location of foreign investment in the manufacturing sector (FDI in the manufacturing sector) is highly concentrated in a region. Tendency concerning the location of the foreign companies manufacturing sector in Indonesia before (1996) and after decentralization (2006), although its value is very small, ie from 90.25 to 89.50. Secondly, hypotheses on factors influencing the existence of the foreign companies manufacturing sector (IMB-PMA) in a region are not all accepted. The factors that significantly affect the existence of the IMB-PMA are labor, labor costs, availability of non-agricultural land and forests, and the existence of banking facilities and services. Impact of the decentralization policy has not been significant to encourage an increase of FDI numbers in the region. Thirdly, this study found a model to estimate the number of possible FDI that will enter a region. This model estimates that independent variables contribute 60.5% from the additional opportunities of FDI in the region, while the rest (39.5%) can be due to other factors.

Kata Kunci : Dinamika Industri, Konsentrasi Spasial, Desentralisasi

  1. S3-2015-276238-abstract.pdf  
  2. S3-2015-276238-bibliography.pdf  
  3. S3-2015-276238-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2015-276238-title.pdf