Laporkan Masalah

Rencana Bisnis Pusat Kebugaran 20FIT di Kawasan Jakarta Selatan

PRIANKA R BUKIT, Bayu Sutikno, S.E., M.S.M., Ph.D

2015 | Tesis | S2 Manajemen

Industri pusat kebugaran secara global sedang dengan mengalami perkembangan dengan peningkatan total pendapatan dan total pelanggan mencapai 70% dan total pusat kebugaran mencapai 55% dalam delapan tahun terakhir. Hal ini juga terlihat di Indonesia dimana peningkatan mencapai 21% untuk pendapatan, 50% untuk tempat pusat kebugaran dan 60% untuk jumlah pelanggan selama 8 tahun terakhir. Melihat proporsi jumlah pelanggan yang kecil dibandingkan dengan total jumlah penduduk di Indonesia, Jakarta sebagai kota dengan pendatapatan per kapita terbesar dan kepadatan penduduk terbesar di Indonesia ditambahkan dengan perilaku masyarakat Jakarta yang semakin perduli kesehatan, maka didapatkan peluang yang baik untuk membuat suatu pusat kebugaran yang sesuai dengan perilaku dan kebutuhan masyarakat kota Jakarta. Bisnis ini menggunakan pola model bisnis bait and hook dan recurring revenue model (metode berlangganan) dengan menawarkan jasa pelatihan olahraga personal yang bertempat di sebuah pusat kebugaran dengan mengusung konsep premium dan eksklusif. Metode dan teknologi olahraga yang digunakan merupakan yang pertama kali di Indonesia yaitu menggunakan teknologi Electro Muscle Stimulation. Teknologi ini memungkinkan latihan dipersingkat menjadi 20 menit dan hanya memerlukan investasi waktu sebanyak dua kali latihan per minggu. Fokus target market dari perusahaan adalah penikmat dan pelaku olahraga, pelanggan yang mempunyai keterbatasan waktu ataupun memerlukan pengarahan perihal latihan olahraga, mempunyai daya beli tinggi dan selalu mengikuti perkembangan tren dan berita. Pendapatan utama dari perusahaan datang dari pembelian keanggotaan dan pelatihan yang ditawarkan berbasiskan jumlah latihan yang dikemas dalam paket tertentu. Dari pengolahan data dan observasi penulis maka didapatkan tiga skenario bisnis yang memperlihatkan performa finansial dari perusahaan dalam waktu tiga tahun kedepan. Pada skenario pesismis didapatkan nilai Payback Period 28.9 bulan dan NPV 336.093.423. Skenario normal memperlihatkan nilai Payback Period 11.9 bulan dan NPV 2.725.048.897. Sedangkan skenario optimis memperlihatkan nilai Payback Period 7.3 bulan dan NPV 5.114.004.372. Melihat nilai dari ketiga skenario tersebut maka didapatkan sebuah kesimpulan bahwa bisnis pusat kebugaran tersebut memiliki potensi dan layak untuk dijalankan dengan mengantisipasi resiko - resiko bisnis yang mungkin terjadi.

Global fitness industry is experiencing an increase in total revenue and number of members with 70% reported increase in eight years period and 55% increase in total number of fitness center in the same period of time. Indonesia is going through the same trend in fitness industry with 21% increase in total revenue, 50% increase of total number of fitness center and 60% increase in number of members in the last 8 years. Looking at the low ratio between number of members and the population of Indonesia and the fact that Jakarta has the highest income per capita, population density and the people's increasing healthy lifestyle trend, it can be said that there is a good opportunity in creating a fitness center with a concept tailored to the needs of residents living in Jakarta. The business developed in the thesis is using bait and hook model and recurring revenue model with a concept where sports is combined with technology with the help of a profesional trainer with a premium and exclusive feel. The technology used is called Electro Muscle Stimulation (EMS) which basically can shorten the training from two hours with conventional method into 20 minutes thus giving the leisure of time back to the user. The target market is focused on sport enthusiast, athletes, people in need of assistance in achieving fitness related goals, people who does not have much time to exercise, people with high buying power or willing to spend, and tech savvy people who can easily accept new technology. The revenue stream would come from membership fees in form of packages based on how many training sessions selected by the member. There are three scenarios developed based on the observation and data analysis which shows the financial details of the company in three years time. In pessimist scenario the payback period is 28.9 months with NPV value of 336.093.423. In normal scenario the payback period is 11.9 months with NPV value of 2.725.048.897. Lastly in optimist scenario the payback period is 7.3 months with NPV value of 5.114.004.372. Based on the results found, it can be concluded that the fitness center business is feasible with a suitable plan to mitigate the risks involved.

Kata Kunci : pusat kebugaran, electro muscle stimulation, metode berlangganan