Pengaruh Risiko Negara Terhadap Arus Masuk Investasi Langsung Asing: Studi Pada Negara-Negara ASEAN
TETRA ROSSAMAJI, I Wayan Nuka Lantara, M.Si., Ph.D.
2015 | Tesis | S2 ManajemenPerusahaan multi nasional melakukan strategi investasi langsung asing ke negara tuan rumah untuk mengurangi biaya, mencapai skala ekonomi, memperbanyak sumber produksi, mendapatkan sumber daya, dan menjaga kosumen domestik. Strategi tesebut membutuhkan pertimbangan terhadap risiko negara yang menjadi target investasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor penentu risiko negara terhadap arus masuk masuk investasi langsung asing Data penelitian yang digunakan adalah data sekunder pada rentang waktu 2006-2013. Data diambil dari basis data UNCTAD, Bank Dunia, Damodaran, doingbusiness.org dan Transparansi Internasional. Metode penelitian yang digunakan adalah permodelan regresi linear berganda dengan bantuan perangkat lunak Stata. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan PDB, korupsi, inflasi, dan kurs mempunyai hubungan positif dengan arus masuk investasi langsung asing, sedangkan country risk premium, dan peringkat ease of doing business mempunyai hubungan yang negatif. Pengujian yang dilakukan di penelitian ini menunjukkan bahwa PDB, korupsi, kurs, dan peringkat ease of doing business mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap arus masuk investasi langsung asing dengan alpha = 5 %, sedangkan country risk premium berpengaruh signifikan terhadap arus masuk investasi langsung asing pada alpha = 10 %, sementara itu inflasi tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap arus masuk investasi langsung asing.
Multinational corporation conducts foreign direct investment as strategy for saving cost, achieving economic of scale, increasing production source, getting more resources, and maintaining domestic consumer. The such strategy needs consideration with country risk in target country. This research goal is to analyze the influence of the determinants of country risk to the foreign direct investment inflow. The data used in this research is secondary data in the period 2006-2013. It taken from the database of UNCTAD, the World Bank, Damodaran, doingbusiness.org, and Transparency International. The method used is multiple linear regression modeling with the help of the software Stata for processing. The results of this study shows GDP, corruption, inflation, exchange rate has a positive relationship with FDI inflow, while the country risk premium, and the ease of doing business ranking has a negative relationship. Test is done in this study indicate that GDP, corruption, rate, and rank the ease of doing business have a significant impact on FDI inflow with alpha = 5%, the country risk premium significantly influence FDI inflow at alpha = 10%, while the inflation partially is not too significant effect on FDI inflow.
Kata Kunci : investasi langsung asing, PDB, kurs, inflasi, indeks persepsi korupsi, country risk premium, ease of doing business,FDI, GDP, currency, inflation, corruption perception index