PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) DAN FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PT MEGA ANDALAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

AZHAM UMAR ABIDIN, Prof. Dr. dr. Adi Heru Sutomo, M.Sc., DCN., DLSHTM., PKK; Dr. Ir. Widodo Hariyono, A.Md., M.Kes

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan bagian penting untuk perlindungan tenaga kerja agar pekerja tetap aman, sehat, dan selamat. Penerapan SMK3 di perusahaan akan menghindarkan dari risiko kerugian moral maupun material, kehilangan jam kerja, maupun keselamatan manusia, yang diakibatkan oleh kecelakaan. Setiap tahunnya di PT Mega Andalan Kalasan terdapat kecelakaan kerja yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan harus dibawa ke rumah sakit. Kecelakaan yang terjadi seperti jari putus, jari terjepit, mata terkena percikan api gerinda dan lain sebagainya. Tujuan: Untuk mengetahui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan faktor yang berpengaruh pada kecelakaan kerja di PT. Mega Andalan Kalasan Kabupaten Sleman. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, metode observasional analitic dengan mengunakan desain cross sectional untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Subjek penelitian adalah pekerja di produksi Devisi Hospital Equipment (HE) unit Pre Treatment dan Painting dengan total sampel yaitu 42 orang. Analisa data menggunakan correlation product moment dan dilanjutkan dengan analisis regresi ganda. Hasil: Capaian penerapan SMK3 di perusahaan yaitu 76,5% dengan kategori baik. Kecelakaan kerja kategori rendah/kecil 35 orang (83,3%) dan kecelakaan kerja kategori sedang 16,7%. Pengetahuan K3 tergolong tinggi/baik 52,4%. Penggunaan APD termasuk tinggi/baik 88,1%, dan masa kerja baru 54,8%. Pengetahuan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan koefesien korelasi -0,749. Penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja p value = 0,000 (p < 0,05) dan koefesien korelasi -0,550. Masa kerja dengan kejadian kecelakaan kerja p value = 0,568 (p > 0,05) dan koefesien korelasi 0,091. Analisis multivariat dengan metode Backward menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,811, nilai R2 = 0,658, nilai F regresi = 37,454 dengan p = 0,000 maka dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan (p < 0,05) secara bersama-sama pengetahuan K3 dan penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja. Kesimpulan: Capaian penerapan SMK3 di PT Mega Andalan Kalasan yaitu 76,5% dengan kategori baik. Terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan K3 dan penggunaan APD dengan kejadian kecelakaan kerja. Sedangkan masa kerja tidak berhubungan signifikan kejadian kecelakaan kerja.

Background: Occupational Safety and Health Management System (OSHMS/SMK3) is an important part of labor protection in order to keep workers save, healthy, and safe. Implementation SMK3 in the company will avoid the risk losses moral and material, lost working hours, as well as human safety, which resulted by accident. Every years in PT Mega Andalan Kalasan can be occupational accidents that result in losses for the company and had to be brought to the hospital. Accidents that occur such as breaking fingers, pinched fingers, eyes exposed to sparks grinding and other. Objective: To know the implementation Occupational Safety and Health Management System (OSHMS/SMK3) and factors effected of occupational accidents at PT. Mega Andalan Kalasan Sleman Regency. Research Method: This study uses quantitative, methods with analytical observational research using cross sectional design to find the relationship between independent variables and the dependent variable. The subjects are workers in production Hospital Equipment (HE) unit Pre Treatment and Painting with total samples of 42 people. Data analysis using product moment correlation and than multiple regression. Result: The implementation OSHMS/SMK3 in the company that is 76.5% with the good category. Occupational accidents category low/small 83.3% and category medium 16.7%. Knowledge about Occupational Safety and Health (OSH) include high/good 52.4%. Use of Personal Protective Equipment (PPE) include high/good 88.1%, The new working period 54.8%. Knowledge OSH with occupational accidents p value = 0.000 (p < 0.05) and coefficient correlation -0.749. Use of PPE with occupational accidents p value = 0.000 (p < 0.05) and coefficient correlation -0.550. period of employment with occupational accidents p value = 0.568 (p > 0.05) and coefficient correlation 0.091. Backward multivariate analysis method of the value coefficient correlation (R) of 0.811, the value R2 = 0.658, the F regression = 37.454 with p = 0.000 so it can be concluded that there is a significant (p < 0.05) at same time knowledge OSH and use of PPE with occupational accidents. Conclusion: The implementation OSHMS/SMK3 in the company that is 76.5% with the good category. There is a significant relationship between knowledge OSH and use of PPE with occupational accidents. Unfortunately, there were no significant relationship between period of employment with occupational accidents.

Kata Kunci : SMK3, kecelakaan kerja, pengetahuan K3, APD, K3; OSHMS/SMK3, occupational accidents, knowledge OSH, PPE, OSH