Laporkan Masalah

Perbedaan Rekurensi Pterigium Pasca Operasi Dengan Teknik Autograft Konjungtiva Antara Lem Fibrin Komersial Dengan Lem Fibrin Autolog

CUT ELVIDEVI, dr Agus Supartoto, SpM(K); dr Tri Wahyu widayanti, SpM(KVR), M.Kes

2015 | Tesis-Spesialis | SP ILMU PENYAKIT MATA

Latar belakang : Pterigium masih menjadi masalah yang sulit karena risiko rekurensi pasca bedah yang masih tinggi. Operasi pterigium dengan teknik transplantasi auto-graft konjungtiva diketahui memiliki angka rekurensi yang rendah dan penempelan cangkok konjungtiva dapat dilakukan dengan menggunakan lem fibrin atau penjahitan. Lem fibrin komersial bersumber dari donor dan bovine sedangkan lem fibrin autolog bersumber dari darah pasien sendiri. Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya penggunaan lem fibrin komersial maupun lem fibrin autolog dalam operasi pterigium lebih banyak dibandingkan dengan teknik jahitan, belum didapatkan laporan mengenai angka rekurensi antara penggunaan lem fibrin komersial dengan lem fibrin autolog. Tujuan : untuk mengetahui angka rekurensi pasca operasi pterigium dengan teknik autograft konjungtiva antara yang menggunakan lem fibrin autolog dengan lem fibrin komersial. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional pada 72 subyek penelitian yang telah menjalani operasi pterigium dengan teknik autograft konjungtiva lem fibrin autolog dan komersial. Rekurensi dinilai apabila terjadi pertumbuhan kembali jaringan fibrovaskuler melewati 1mm limbus ke kornea dengan rentang waktu penilaian 12-18 bulan dari awal operasi. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kelompok lem fibrin autolog yang mengalami rekurensi adalah 3 mata (8,3%) dan kelompok lem fibrin komersial adalah 2 mata (5,6%) secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p= 0,643). Faktor umur, paparan ultraviolet dan jenis kelamin terhadap rekurensi tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik pada kedua kelompok (p˃ 0,05). Kesimpulan : Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara proporsi rekurensi pterigium pada kelompok lem fibrin komersial dan lem fibrin autolog. Faktor umur, jenis kelamin dan jumlah paparan ultraviolet pada lem fibrin komersial dan lem fibrin autolog secara statistik tidak mempengaruhi rekurensi pterigium

Background: Pterygium still becomes a difficult problem due to its high risk of postoperative recurrence rate. Pterygium surgery with autograft-conjunctival transplantation technique has been shown to have lower recurrence rate and the attachment of conjunctival graft could be done by fibrin glue or by suture. Commercial fibrin glue is made from donor or bovine whereas autolog fibrin glue is made from patient own blood. Several studies have shown that the use of commercial fibrin glue and autolog fibrin glue was highly used when compared to suture technique, however there were no study investigated the recurrence rate between commercial fibrin glue and autolog fibrin glue. Objective: To investigate the recurrence rate of conjunctival autograft in pterygium post-operating between using autolog fibrin glue and commercial fibrin glue. Methods: This study was a cross-sectional design of 72 subjects who have undergone conjunctival autograft pteryigum surgery with either autolog fibrin glue or commercial fibrin glue. Recurrence rate was evaluated when there were re-growth of fibrovascular tissue more than 1 mm crossing the limbus to cornea on the 12-18 month after surgery. Results: This study revealed that the recurrence rate in autolog fibrin glue group were 3 eyes (8.3 %) and in commercial fibrin glue were 2 eyes (5.6%). This result was not statistically significant (p=0.643). There were also no statistically significant association between risk factors such as: age, ultraviolet exposure and sex with pterygium recurrence rate (p>0.05). Conclusions: There were no statistically significant difference of pterygium recurrences rate between commercial fibrin glue and autolog fibrin glue. Risk factors such as: age, ultraviolet exposure and sex and recurrence rate were not affecting the recurrence of pterygium.

Kata Kunci : Pterigium, konjungtiva autograf, lem fibrin autolog, lem fibrin komersial, Pterygium, conjunctival autograft, autolog fibrin glue, commercial fibrin glue


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.