Laporkan Masalah

PENGALAMAN RELIGIUS R.A. KARTINI DALAM TINJAUAN FILSAFAT AGAMA

NURMAHMUDAH, Dr. M. Mukhtasar Syamsuddin

2015 | Tesis | S2 Ilmu Filsafat

Pengalaman religius merupakan bagian dari kajian filsafat agama, sebagai titik tolak dalam kehidupan beragama. Dewasa ini proses rasionalisasi terhadap segala bidang membuat Agama ikut terdesak, sehingga dibutuhkan penegasan terhadap eksistensinya. Proses rasionalisasi membuat pengalaman religius sebagai dasar kehidupan beragama pada dewasa ini sifatnya menjadi ambivelen, maka untuk menjawab tantangan ini "Pengalaman Religius R.A. Kartini Dalam Tinjauan Filsafat Agama" diharapkan dapat menjawab tantangan zaman. Tipe penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang bersifat kualitatif deskripstif. Objek material yang diambil adalah kepustakaan karya R.A. Kartini sebagai seorang pejuang emansipasi wanita di Indonesia yang menganjurkan kepada pendidikan kesadaran kepribadian atau akhlak yang bersumber kepada kesadaran sebagai makhluk ciptaan Tuhan, dan objek formalnya adalah filsafat agama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah; interpretasi, induksi-deduksi, koherensi intern, holistika, dan kesinambungan historis, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan manusia yang luhur serta sebagai salah satu solusi dalam membentuk karakter bangsa. Manusia yang luhur menurut Kartini adalah yang mengabdi kepada Tuhan, yaitu Kebaikan sebagai satu-satunya jalan menuju kebebasan yang sejati, yang tidak mengikat dirinya atau bersandar kepada manusia tetapi selalu bersandar kepadaNya. Kebaikan dan Tuhan adalah satu, nilai sebuah kebaikan terletak pada jiwa yang ada didalam setiap hati sanubari manusia, maka Kartini berpendapat Tuhan manusia adalah hati sanubarinya sebagai hakim dalam tindakan, penjaga dalam setiap tingkah laku, serta sebagai pemberi berkah, yang terealisir dalam tindakan secara empiri dan praktis dan di sinilah letak kebahagiaan sejati tersebut. Relevansi pemikiran Kartini dalam mewujudkan manusia yang luhur tersusun dalam tiga poin penting; kemauan (kehendak bebas manusia yang lebih kuat dari segala kemauan yang ada), kemampuan (bakat), dan legalitas (dukungan).

Religious experience is a part of the philosophical study of religion, as a starting point in religious life. Today the process of rationalization in all fields makes religion participate urgency, requiring confirmation of the existence. The process of rationalization makes religious experience as the basis of religious life in today's nature to be ambivalent, to answer this chllenge "Religious Experience R.A. Kartini In Review of Philosophy of Religion" is expected to answer the challenges of the times. This type of research is qualitative research descriptive literature. The material object is taken from literature works of R.A. Kartini as a fighter emancipation of women in Indonesia who advocate the awareness of personality or moral education that comes to consciousness as God's creatures, and formal object is the philosophy of religion. The method used in this study are; interpretation, induction-deduction, internal coherence, holistic, and historical continuity, which is expected to contribute in realizing the noble human as well as one of the solutions in shaping the character of the nation. Human sublime according to Kartini is dedicated to the Lord, that goodness as the only path to true freedom, which does not bind himself or leaning to humans but always lean on Him. Goodness and God are one, the value of a goodness lies in the soul that is inside each of the hearts of man, then Kartini argues God's man is careful in his heart as a judge in the action, the guards in every behavior, as well as give a blessing, which is realized in action empire and practical and herein lies the true happiness. Relevance thinking Kartini in realizing the noble man arrayed in three important points; volition (free will of man is more powerful than all the will is there), ability (aptitude) and legality (support).

Kata Kunci : pengalaman religius, hati nurani, akhlak