Laporkan Masalah

KADAR KREATININ, ASAM URAT, DAN STRUKTUR HISTOLOGIS REN TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Berkenhout, 1769) DENGAN INDUKSI JELANTAH DAN PERLAKUAN JUS Sargassum spp.

FERA LESTYANA DEVI, Dra. Mulyati Sarto, M.Si

2015 | Skripsi | BIOLOGI

Jelantah yang digunakan untuk menggoreng berkali-kali menyebabkan kerusakan sel ginjal. Radikal bebas dan asam lemak trans terbentuk setelah proses menggoreng, menyebabkan kenaikan Low Density Lipoprotein (LDL) dan penurunan High Density Lipoprotein (HDL). Kondisi ini memicu dislipidemia. Kerusakan ginjal akibat dislipidemia terjadi secara tidak langsung melalui aterosklerosis. Fungsi ginjal dapat diukur melalui kadar kreatinin dan asam urat. Salah satu sumber antioksidan alami yang melimpah di Pantai Selatan Gunungkidul, Yogyakarta, yaitu Sargassum spp. Fucoidan/fucan, tokoferol, plorotanin, dan alginat pada Sargassum spp. memiliki peran dalam metabolisme lipid darah sehingga dapat dimanfaatkan sebagai agen penghambat hiperlipidemia. Induksi hiperlipidemia pada tikus putih dilakukan dengan pemberian 6 mL/Kg BB jelantah per oral selama 30 hari, dilanjutkan dengan pemberian 5,0 g/Kg BB, 7,5 g/Kg BB, dan 10 g/Kg BB jus Sargassum spp. per oral selama 30 hari. Hasil penelitian pada tikus putih menunjukkan bahwa kadar kreatinin darah 0,38-0,53 mg/dL baik pada kelompok kontrol maupun perlakuan berada pada kisaran normal yaitu 0,2-0,6 mg/dL. Kadar asam urat darah berkisar 1,1-1,6 mg/dL (dalam kisaran normal). Hasil uji statistik DMRT terhadap kadar kreatinin dan asam urat darah terdapat beda nyata, sedangkan indeks organ tidak beda nyata pada taraf signifikansi 95%. Analisis deskriptif terhadap struktur histologis ren tikus putih yaitu ren tikus putih berada dalam kondisi normal, yang ditandai dengan inti sel bulat terpulas warna biru, sitoplasma tidak mengalami pembengkakan dan terpulas warna merah dengan pewarnaan HE. Pemberian jelantah dan jus Sargassum spp. tidak memberikan pengaruh pada kadar kreatinin, asam urat darah, serta ren tikus putih.

Waste cooking oil that has been used to fry several time will cause renal damage. Free radicals and trans lipid acid and increased after frying. Increased Low density lipoprotein (LDL) and decreased High density lipoprotein (HDL) cause dislipidemia dan atherosclerosis. Renal damage indirectly by atherosclerosis in dislipidemia condition. Serum creatinine and uric acid levels is parameter of renal function. Fucoidan or fucan, alginat, phlorotannin, and tochopherol antioxidant of Sargassum spp. in Gunungkidul coastal, Yogyakarta, role in anti-hyperlipidemia. Induced hyperlipidemia in white rats by oral administration of 6,0 mL/Kg BW waste cooking oil for 30 days, followed by oral administration of 5,0 g/Kg BW, 7,5 g/Kg BW, and 10 g/Kg BW of Sargassum spp. juice during 30 days. The results obtained showed that the serum creatinine levels is 0,38-0,53 mg/dL in the normal range (0,2-0,6 mg/dL). Serum uric acid levels is 1,1-1,6 mg/dL (in the normal range). DMRT (Duncan Multiple Range Test) statistical results on levels of serum creatinine and uric acid are different, while the organ index is not different at the 95% confidence level. Histological structure by Hematoxylin-Eosin dye of white rats kidney in normal condition with blue cyrcle of nuclear and red clearly of cytoplasm. Administration of waste cooking oil and Sargassum spp. juice give no effect on serum creatinin and uric acid levels, also in histological structure of white rats kidney.

Kata Kunci : Jelantah, Hiperlipidemia, Kreatinin, Asam Urat, Sargassum spp.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.