PENGARUH PERBEDAAN MORFOLOGI DAUN TERHADAP KEBERHASILAN TUNAS AKAR CENDANA (Santalum albun Linn. ) DI HUTAN RAKYAT DESA PETIR, KEC. RONGKOP, KAB. GUNUNGKIDUL

MAYA VIDIA DWI A, Ir. Suginingsih, MP

2015 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN SV

Populasi pohon cendana saat ini sudah semakin berkurang bahkan hampir punah. Perlu dilakukan pembangunan kembali tanaman cendana melalui kegiatan penanaman. Pada peneilitian ini dilakukan pengamatan mengenai potensi kemampuan akar yang menghasilkan trubusan tunas sebagai bahan materi vegetatif dari indukan yang sehat sebagai alternatif untuk mengatasi perolehan biji cendana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan trubusan pada akar yang dilukai dari pohon induk dengan morfologi daun yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di Dusun Petir A, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul. Pohon induk yang digunakan mempunyai perakaran yang mendatar dibedakan berdasarkan perbedaan morfologi ukuran daun cendana, dengan dilukai dan atau akar dipotong. Parameter yang diamati meliputi: waktu awal muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tunas, dan persentase akar yang tumbuh tunas. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Hasil dari analisis deskriptif kuantitatif menunjukkan bahwa perbedaan morfologi daun memberikan pengaruh yang nyata terhadap keberhasilan tunas akar cendana. Pada akar dilukai daun sedang mampu tumbuh pada hari ke 36 dengan jumlah trubusan sebanyak 3 tunas, persentase akar yang tumbuh tunas 94,12% dan tinggi tunas daun besar pada akhir pengamatan 26,13 cm. Pada akar dipotong daun besar yang optimal dalam mempengaruhi jumlah trubusan yaitu 1 tunas, tinggi tunas 16,13 cm, dan persentase akar yang tumbuh tunas 87,5% sedangkan kecepatan tumbuh tunas perlakuan terbaik daun sedang pada hari ke 29.

Sandalwood tree population is now dwindling even endangered. Needs to be done rebuilding the plant sandalwood through planting activities. This research made observations about the potential ability of the roots that produce material trubusan shoots as vegetative material from healthy breeders as an alternative to overcome the acquisition of sandalwood seeds. The aim of this study was to determine the success of the injured trubusan at the root of the tree stem with leaves of different morphology. The experiment was conducted in a hamlet Petir, Petir Village, District Rongkop, Gunungkidul. Mother plant used to have roots horizontally differentiated based on morphological differences in leaf size sandalwood, with injured or cut roots. The parameters observed: initial time appear shoots, number of buds, shoots, and the percentage of roots that grow shoots. Data analysis was performed by descriptive and quantitative data obtained are presented in tables or graphs. Results of quantitative descriptive analysis showed that differences in leaf morphology significant effect on the success of sandalwood root buds. At the root of the leaves injured were able to grow on a day to 36 the number trubusan much as 3 shoots, roots growing percentage of 94.12% and higher bud shoots large leaves at the end of the observation 26.13 cm. At the root of the optimal cut large leaves in influencing trubusan number is 1 bud, bud 16.13 cm high, and the percentage of roots that grow shoots 87.5%, while the speed of the growing shoots of leaves was the best treatment on day 29.

Kata Kunci : cendana, morfologi daun, trubusan akar.