KONTRIBUSI HUTAN RAKYAT TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN HIJAUAN MAKAN TERNAK Studi Kasus di Dukuh Keceme Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo
ODE MAYONG A, Wiyono, S.Hut., M.Si.
2015 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN SVPeternakan merupakan salah satu sektor yang berperan penting terhadap perekonomian masyarakat pedesaan. Data statistik tahun 2013 jumlah rumah tangga peternakan di Indonesia sebesar 30,26%. Permasalahan yang sering muncul dalam usaha peternakan adalah ketersediaan hijauan pakan ternak yang tidak mencukupi pada saat musim kemarau. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai konservasi sumber daya pakan untuk pemenuhan kebutuhan pakan ternak jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Hutan Rakyat dalam pemenuhan hijuan pakan ternak peternak Dukuh Keceme Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2015. Metode pengambilan data dengan cara: (1) melakukan wawancara kepada peternak mengenai kebutuhan Hijauan Makan Ternak (HMT), jumlah ternak yang dimiliki, komposisi HMT yang digunakan, dan luas lahan hutan rakyat yang dimiliki; (2) melakukan inventarisasi tegakan hutan rakyat milik peternak untuk mengetahui Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi. Hasil wawancara dan hasil pengukuran di lapangan tersebut kemudian dianalisa secara deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan kepemilikan lahan hutan rakyat sebesar 4000m2 mampu memberikan kontribusi HMT 29,3 kg/hari atau 879 kg/bulan. INP tanaman tertinggi adalah tanaman kaliandra untuk tingkat semai, sapihan, dan tiang. INP tertinggi untuk tingkat pohon adalah tanaman sengon. Hasil penelitian ini menunjukan tanaman kaliandra dan sengon memiliki peranan yang penting dalam pemenuhan kebutuhan HMT.
Livestock is one sector that is vital to the economy of rural communities. Statistical data in 2013 the number of households farm in Indonesia amounted to 30.26%. The problems that often arise in the livestock business is the availability of forage were insufficient during the dry season. This happens because of the lack of public knowledge about the conservation of feed resources for the fulfillment of long-term animal feed. Land in Dukuh village Keceme Gerbosari kecamatn Samigaluh Kulon Progo district has a high slope, so it is not possible to be made in agriculture. This study aims to determine the contribution of Community Forests in fulfilling hijuan forage breeder Hamlet Village Keceme gerbosari districts Samigaluh Kulonprogo. The method used in the study by conducting direct interviews to farmers about the need of pasture (HMT), the number of animals owned, HMT composition used, and the area of land owned. The second method is to conduct an inventory conducted standing on land the farmer to determine the highest Important Value Indeks (IVI) in the hamlet Keceme. Interviews and the results of field measurements are then analyzed by descriptive comparative. The community forest research results Shows able to contribute forage amounted to 29.3 kg/day and 89 kg/month of forage with a mean of 4000 m2 of land ownership. IVI highest plant is tanman kaliandra For seedling, sapling, and pole. IVI highest level of the tree is tanman Sengon. It shows both plants have an important role in meeting the needs of Forage fodder.
Kata Kunci : HMT, INP, Hutan Rakyat