IMPLEMENTASI SISTEM INDONESIAN CASE BASED GROUPS (INA CBGs) DALAM PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN KOS PAKET SINGLE USEDAN PAKET REUSE HEMODIALISIS (STUDI PADA RUMAH SAKIT PETROKIMIA GRESIK)

ELVIRA SARIS V, Arief Surya Irawan, S.E., M.Com., Ak., CA.,

2015 | Skripsi | AKUNTANSI

Sistem INA CBGs menjadi sistem yang wajib digunakan seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia berdasarkan aturan Badan Penyelenggara Jasa Kesehatan (BPJS). Sistem INA-CBGs merupakan sistem "paket" yang mengelompokkan pasien berdasarkan ciri klinis yang sama atau penyakit yang diderita. Salah satu layanan kesehatan yang paling banyak digunakan berdasarkan laporan BPJS 2014 adalah layanan hemodialisis, termasuk di rumah sakit Petrokimia Gresik (RSPG). Hemodialisis merupakan salah satu terapi ginjal yang menggunakan alat khusus dengan tujuan mengeluarkan toksin uremik dan membersihkan darah. Layanan ini dilakukan untuk penderita gagal ginjal seumur hidupnya. Terdapat dua paket dalam hemodialisis yakni paket single use dan reuse. Perbedaan kedua paket tersebut terletak pada jumlah penggunaan ginjal buatan. Jumlah penggunaan ginjal buatan dalam kedua paket tersebut dapat dibandingkan dalam analisis keefektifan kos. Analisis aktivitas yang memiliki nilai tambah dan tidak memiliki nilai tambah juga berperan penting dalam analisis keefektifan kos paket single use dan reuse di RSPG. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi sistem INA CBGs dalam pengenaan tarif INA CBGs pada kedua paket hemodialisis di RSPG. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pada akhir penelitian dapat disimpulkan bahwa tarif INA CBGs belum mampu mencakup kos pelayanan hemodialisis di RSPG.

INA CBGs System becomes a mandatory system for all healthcare facility in Indonesia according to Badan Penyelenggara Jasa Kesehatan (BPJS). INA CBGs System is a mandatory system which groups medical patient based on the same clinical characteristics or disease groups. Based on BPJS report in 2014, one of the most used healthcare procedure is hemodialysis, including in Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG). Hemodialysis is one of the kidney therapy using special medical equipment to remove uremic toxin and purify the blood. This treatment is used for people whose kidneys are not working normally along their lifetime. There are two packages in hemodialysis, single use package and reuse package. The difference between the two packages is the total amount of dializer used. It could be compared in cost effectiveness analysis. Activity analysis which consist of value added activity and non value added activity has an important role in the cost effectiveness analysis of single use package and reuse package. The purpose of this research is to analyze INA CBGs implementation in imposition of INA CBGs tariff in two hemodialysis packages in RSPG. This reaserch is a qualitative research with study case approach. In the end of this research, it could be concluded that INA CBGs tariff can not cover hemodialysis treatment cost in RSPG.

Kata Kunci : cost effectifeness analysis, INA CBGs implementation, INA CBGs tariff, Hemodialysis, single use package, reuse package i