Women Empowerment: A Process to End Gender Based Violence in Rwanda

KARTIKA DEVINA SHINTA, Dr. Maharani Hapsari ,MA

2015 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Kekerasan terhadap perempuan telah menjadi suatu issue yang global, terutama untuk para wanita. Di Rwanda sendiri, Kekerasan terjadi karena adanya sejarah kekerasan yang cukup kental di negara tersebut, dan adanay budaya patriarki yang cukup kental. Dua hal tersebut mempengaruhi munculnya kekerasan di negara itu. Kasus kekerasan ini menjadi semakin berbahaya, ketika konflik di tahun 1994 muncul. Konflik genosida antara Hutus dan Tutsi tersebut menyisakan begitu banyak korban korban kekerasan yang tersebar di seluruh Rwanda. Selain itu konflik tersebut juga telah merusak kegiatan ekonomi, sosial, dan politik Rwanda. Hal ini kemudian membuat kekerasan terhadap gender di Rwanda menjadi semakin tak terhindarkan. Namun ditengah tengah kek asal usulacauan tersebut, para wanita muncul dan memberi negara tersebut kesempatan untuk bangkit. Dalam kesempatan itu juga, wanita juga mengubah keadaan kekerasan yang melanda Rwanda. Berdasarkan hal tersebut, maka riset ini akan mendiskusikan proses transformasi yang ada di Rwanda melalui konsep pemberdayaan perempuan atau “women empowerment” Maka, riset ini akan menggunakan konsep kekerasan terhadap gender (Gender Based Violence) dan pemberdayaan perempuan (Women Empowerment) Kedua konsep ini mempunyai suatu hubungan yang dapat menjelaskan fenomena yang terjadi di Rwanda. Konsep kekerasan terhadap gender digunakan untuk menjelaskan asal usul fenomena kekerasa, budaya, dan patriarki yang terjadi di Rwanda, sedangkan konsep pemberdayaan peremepuan akan dijelaskan melalui tiga level yaitu : individual, close relationship (keluarga), Collective (Negara/organisasi masyarakat/ internasional) ketiga konsep tersebut akan menjelasakan proses eradikasi kekeraswan terhadap gender yamg dilakukan perempuan, juga melihat kerja sama yang dilakukan perempuan terhadap negara, organisasi dan masyarakat. Jadi, konsep kekerasan terhadap gender dan pemberdayaan perempuan akan menjelasakan proses dan rintangan yang ada di kasus eradikasi kekerasan di Rwanda. Keyword : Kekerasan Terhadap Gender, Patriarki, Pemberdayaan Perempuan, Proses Eradikasi

Gender Based Violence has always become a global issues, especially for women. In Rwanda itself, GBV happens because of the history of violence, and the patriartrichal society that happens and affected Rwanda as a nation. This issue become more dangerous when the 1994 genocide between Hutus and Tutsi hit the country, the victims of GBV became widespread, and the impact of this act of violence disrupt the country from the social, economical, and political point of view, making GBV become an inevetable cases in the country. However, women suprisingly rise as victim of genocide and brings a greater chance to this country, including the transformation that women brought to eradicate the issue of GBV. Based on that, this research would like to discuss the process of GBV eradication and transformationt through women empowerment process. Thus, this research use the concept of Gender Based Violence and Women Empowerment to explain the phenomena that happens in Rwanda. Gender based Violence concept explain of the nature of culture and patriarchy as the root of the issue. the eradication process will be explain through three level analysis. The individual empowerment, close relationship (family) empowerment, and collective empowerment.(NGO, IOs, Society) These three concept will uncover the process of eradication of GBV not only by using women as the key actor, but also the cooperation of women using women capabilities and awareness to engage with herself and other actors such as the state, NGO/IOs and society, Both of women empowerment and GBV concepts will uncover the challenge and the process in the eradication of GBV in Rwanda

Kata Kunci : Gender Based Violence, Patriarchy, Women Empowerment, Eradication Process