KOMPOSISI JENIS POHON PENYUSUN PADA TINGKAT SAPIHAN DAN TIANG DI HUTAN ALAM BENGKUNG

NURLEN PANGASTUTI, Drs. Wiyono, M.Si

2015 | Tugas Akhir | D3 PENGELOLAAN HUTAN SV

Hutan alam merupakan jenis hutan yang belum terjamah oleh manusia sehingga, strukur jenis pohon penyusunnya merupakan tumbuhan asli yang tumbuh di daerah tersebut. Begitu pula dengan komposisi jenis pohon penyusunnya berbeda dengan hutan tanaman yang jenisnya terdiri dari satu macam. Penelitian difokuskan terhadap tingkat sapihan dan tiang, karena pada tingkat hidup tesebut dikatakan suatu jenis mampu menjadi generasi penerus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis - jenis pohon penyusun pada tingkat hidup sapihan dan tiang yang berada di hutan alam Bengkung dan jumlah individunya. Penelitian ini dilakukan di Hutan Alam Bengkung tepatnya pada Dusun Cempluk, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau terdapat di kawasan RPH Mangunan. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode sampling pada tingkat sapihan dengan petak ukur 5 m X 5 m dan tingkat tiang 10 m X 10 m. Dari luas keseluruhan diambil sampling sebanyak 30 petak ukur yang dibagi pada zona bawah, zona tengah dan zona atas. Pembagian zona bertujuan untuk mengetahui jenis yang mampu tumbuh pada setiap zona. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan pada tingkat sapih terdapat 15 jenis yaitu Eugenia cumini berjumlah 9, Dialium Indum berjumlah 6, Pternandra azurea berjumlah 1, Mimosops Elengi berjumlah 1, Cordia Subcordata berjumlah 2, Euodia sp berjumlah 2, Plectroma Didyma berjumlah 1, Ficus spberjumlah 1, Sapotaceae berjumlah 3, Canarium Littoralle berjumlah 13, Buchanania Arborescens berjumlah 2, Litsea Javaniaca berjumlah 1, Swietenia Macrophylla berjumlah 2, Santiria Grandiflora berjumlah 1, Disoxyllum Acentangulum berjumlah 3, sehingga jumlah total keseluruhan 48. Sedangkan pada tingkat tiang terdapat 15 jenis yaitu Eugenia cumini berjumlah 5, Pternandra azurea berjumlah 1, Euodia sp berjumlah 1, Cordia Subcordata berjumlah 2, Plectroma Didyma berjumlah 1, Sapotaceae berjumlah 1, Buchanania Arborescens berjumlah 4, Swietenia Macrophylla berjumlah 5, Santiria Grandiflora berjumlah 1, Elaeocarpus berjumlah 2, Toona sureni berjumlah 1, Disoxyllum Acentangulum 2, Canarium Littoralle berjumlah 10, Dialium Indum berjumlah 2, Voacanga Grandifolia berjumlah 1, sehingga total keseluruhan jenis pada tingkat tiang adalah 39. Jenis Canarium Littoralle merupakan jenis yang paling banyak ditemui, dapat dikatakan juga bahwa mampu sebagai generasi penurus pada kawasan tersebut.

Wild forest is a type of the forests that are never intervened by people, so that the structure of composing tree species consists of original vegetation that has grown in the region. Also, the composition of composing tree species is so different from the cultivated forest consisting of a tree species. This study focused on sampling and stand levels, because at such condition a tree species can be the next generation. The aim of this study is to find out the composing tree species at the sampling and stand levels in the Wild Forest of Bengkung and the amount of individual trees. The study was conducted in the Wild Forest of Bengkung, particularly in Cempluk Hamlet, Mangunan Village, Dlingo Subdistrict, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta, or in the areas of RPH Mangunan. The data in the study were collected by a sampling technique at the sampling level with the measured field of 5 m x 5 m and the stand level of 10 m x 10 m. From the total size, samples of 30 measured fields were selected and divided into lower, medium, and upper zones. The division of zones is to find out the tree species that are able to grow in each zone. Based on the result of the study, it can be concluded that at the sampling level, there were 15 types, i.e. Eugenia cumini (9 trees), Dialium Indum (6 trees), Pternandra azura (1 tree), Mimosops Elengi (1 tree), Cordia Subcordata (2 trees), Euodia sp (2), Plectroma Didya (1 tree), Ficus sp (1 tree), Sapotaceace (3 trees), Canarium Littoralle (13 trees), Buchanania Arborescens (2 trees), Litsea Javaniaca (1 tree), Swietenia Macrophylla (2 trees), Santiria Grandiflora (1 tree), Disoxyllum Acentangulum (3 trees), with total of 48 trees. Meanwhile, at the stand level, there were 15 types, i.e. Eugenia cumini (5 trees), Pternandra azura (1 tree), Euodia sp (1 tree), Cordia Subcordata (2 trees), Plectroma Didya (1 tree), Sapotaceace (1 tree), Buchanania Arborescens (4 trees), Swietenia Macrophylla (5 trees), Santiria Grandiflora (1 tree), Elaecarpus (2 trees), Toona sureni (1 tree), Disoxyllum Acentangulum (2 trees), Canarium Littoralle (10 trees), Dialium Indum (2 trees), with total 39 trees. Canarium Littoralle was the species mostly found and it can serve as the species for the next generation in the region.

Kata Kunci : Kata kunci : komposisi jenis, tingkat sapih, tingkat tiang