Hubungan Asupan Hematinik dengan Keparahan Stomatitis Aftosa Rekuren Kajian pada Mahasiswi Strata 1 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
MELIANA AJI LESTARI, drg. Goeno subagyo, Sp. O. Path; drg. Hendri Susanto, M. Kes., Ph. D
2015 | Skripsi | S1 ILMU KEPERAWATAN GIGIStomatitis aftosa rekuren merupakan salah satu kondisi peradangan dalam rongga mulut yang paling sering ditemukan. Kejadian SAR cenderung pada wanita dan kelompok usia remaja, salah satunya mahasiswi. Defisiensi hematinik merupakan salah satu faktor predisposisi SAR. Hematinik merupakan zat-zat yang berperan dalam proses pembentukan sel darah merah yaitu zat besi, asam folat dan vitamin B12. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara asupan hematinik dengan keparahan SAR pada mahasiswi S1 FKG UGM. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode cross sectional. Berdasarkan kriteria inklusi yaitu mahasiswi dengan usia 17 � 24 tahun yang memiliki riwayat SAR terdapat 89 mahasiswi FKG UGM yang terlibat setelah dilakukan penjaringan menggunakan RASDX pada 544 mahasiswi. Kedelapan puluh empat mahasiswi tersebut kemudian mengisi kuesioner keparahan SAR menggunakan USS dan asupan hematinik menggunakan FFQ. Setelah mengisi kuesioner tersebut terdapat 73 subjek yang dapat dilibatkan dalam penelitian ini. Asupan hematinik yang meliputi asupan zat besi, asam folat dan vitamin B12 diukur menggunakan FFQ dan dihitung dengan software nutrisurvey. Variabel asupan hematinik dan keparahan SAR kemudian diuji menggunakan analisis korelasi Pearson dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil uji Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan arah korelasi negatif antara zat besi (p < 0,05; r = -0,494), asam folat (p < 0,05; r = -0.521) dan vitamin B12 (p < 0,05; r = -0,572) dengan keparahan SAR. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin rendah asupan hematinik (zat besi, asam folat, vitamin B12) maka semakin tinggi keparahan SAR.
Recurrent aphthous stomatitis (RAS) is one of the most common oral mucosal inflammation. Incidence of RAS in women and adolescent were highest, include the college student. Hematinic deficiency one of part predisposing factors of RAS. Hematinic is essential nutrition for normal erythropoiesis include iron, folic acid and cobalamine. The aim of this study to find out the correlation between hematinic intake and severity of RAS in student Faculty of Dentistry Gadjah Mada University. Type of research descriptive analytics with cross sectional method. Based on inclusion criteria: student of aged 17 � 24 who had history of SAR were recruited to filled out USS and FFQ after using RASDX on 544 student in faculty of dentistry UGM. After filled out the questionnaire, there is 73 recurrent aphthous student in this study. Hematinic intake include iron, folic acid and cobalamin intake was measured using FFQ and calculated by nutrisurvey software. Hematinic intake variables and severity of RAS variable analyzed using Pearson correlation test. Pearson correlation analysis showed iron intake (p<0,05: r= -0,494), folic acid intake (p<0,05; r= -0,521), and cobalamine intake (p<0,05; r= -0,572) were significantly with negative correlations between severity of RAS. Based on result, it can be concluded that lower hematinic intake (iron, folic acid, cobalamine) would raise severity of RAS.
Kata Kunci : keparahan stomatitis aftosa rekuren, asupan hematinik, mahasiswi