PENGARUH PERLAKUAN METARHIZIUM ANISOPLIAE PADA MEDIA SERBUK GERGAJI, KOTORAN TERNAK DAN SERASAH DAUN TERHADAP PERKEMBANGAN LARVA ORYCTES RHINOCEROS

ANINDA YASMIN, Dr. Tri Harjaka S. P.,M. P; Dr. Ir. Arif Wibowo, M. Agr. Sc.

2015 | Skripsi | S1 ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

Kumbang badak (Oryctes rhinoceros) merupakan salah satu hama penting pada tanaman kelapa. Belum banyak diketahui mengenai kemampuan bertahan larva O. rhinoceros dan kemampuan M. anisopliae dalam menyebabkan mortalitas larva O. rhinoceros pada media serbuk gergaji, kotoran ternak, dan serasah daun. Jamur M. anisopliae yang digunakan berasal dari Laboratorium Pengendalian Hayati, Fakultas Pertanian, UGM dalam bentuk inokulum dalam media padat jagung. Serangga yang diuji adalah larva O. rhinoceros instar 3 yang diperoleh dari peternakan sapi Di Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, dan beberapa daerah di Yogyakarta. Pada penelitian ini dilakukan pengujian mortalitas larva O. rhinoceros, pengamatan kerapatan konidia M. anisopliae pada media perkembangan larva O. rhinoceros, isolasi M. anisopliae dari serangga O. rhinoceros yang terinfeksi, uji pH, C/N ratio dan bahan organik pada media perkembangan O. rhinoceros. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan konidia inokulum M. anisopliae pada media padat jagung sebesar 2,72 x 108 konidium/ml. Hasil tersebut digunakan dalam pengujian mortalitas. M. anisopliae dalam menginfeksi larva O. rhinoceros instar 3, mortalitas terjadi setelah hari ke-2 sampai hari ke 10 setelah aplikasi, hasil pengamatan pada hari ke- 10 menunjukkan bahwa mortalitas tertinggi terdapat pada perlakuan media serasah daun yaitu 70%, kemudian serbuk gergaji dan kotoran ternak berturut-turut sebesar 60%, dan 40%. Hasil tersebut tidak berbeda nyata antar perlakuan namun berbeda nyata dengan kontrol. Hasil pengamatan kerapatan konidia M. anisopliae pada media perkembang-biakan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah konidia dari hari ke hari, yang ditunjukkan dengan hasil pengamatan pada hari terakhir berturut-turut pada perlakuan serbuk gergaji dan serasah daun sebesar 17,13 x 104 konidium/ml dan 14,88 x 104 konidium/ml, dan berbeda nyata terhadap perlakuan media kotoran ternak yaitu 4,25 x 104 konidium/ml. Hasil isolasi menunjukkan bahwa mortalitas larva O. rhinoceros diakibatkan oleh infeksi M. anisopliae. Pengujian kandungan pH, C/N ratio, dan bahan organik menunjukkan bahwa kandungan pH, C/N ratio, dan bahan organik pada media berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan M. anisopliae sehingga berpengaruh pada mortalitas larva O. rhinoceros, meskipun hasil mortalitas tidak menunjukkan adanya beda nyata antar perlakuan media.

Rhinoceros beetle (Oryctes rhinoceros) is one of the important pests of the coconut plant. There is not much known about the survival of the larvae of O. rhinoceros and the ability of Metharizium anisopliae in causing mortality to larvae of O. rhinoceros in sawdust media, livestock manure, and leaf litter. M. anisopliae used in this research was originated from the Biological Control Laboratory, Faculty of Agriculture, UGM in the form of solid inoculum from corn media. Insects tested were the third instar larvae of O. rhinoceros obtained from Ngentak, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, and some other areas in Yogyakarta. In this research, observation was conducted by testing O. rhinoceros larvae mortality. M. anisopliae conidia density on larvae growth media of O. rhinoceros, M. anisopliae isolation of infected O. rhinoceros, pH, C/N ratio and organic materials of O. rhinoceros growth media. The results showed that M. anisopliae conidial density in corn media was 2.72 x 108 conidia/ml. This was then used for mortality testing. M. anisopliae could infect third instar larvae of O. rhinoceros. Mortality occurred after 2nd to 10th day after application. The observations at 10th day showed that the highest mortality occured in leaf litter media, i.e. 70%, then sawdust and livestock manure, i.e. 60% and 40% respectively. The results were not significantly different among treatments, but significantly different from control. Observation of M. anisopliae conidia on growth media showed that there was an increasing number of conidia from day to day, as indicated by observation on the last day at sawdust and leaf litter treatments at 17.13 x 104 conidia/ml and 14.88 x 104 conidia/ml, respectively, which were significantly different with treatment with cattle manure media, i.e. 4.25 x 104 conidia/ml. The result showed that the mortality of O. rhinoceros larvae was caused by infection of M. anisopliae. Analyzis of pH, C / N ratio, and organic matter showed that they influenced the growth and development of M. anisopliae that would then affected the mortality of O. rhinoceros larvae, although the result showed that there was no significant difference of mortality among media treatment.

Kata Kunci : Metarhizium anisopliae, Oryctes rhinoceros, media serbuk gergaji, kotoran ternak, dan serasah daun