PENYEIMBANGAN LINI PRODUKSI NUGGET HEMATO PT. DAGSAP ENDURA EATORE MENGGUNAKAN METODE REGION APPROACH
B.DWIKI ARYA BUDI S., Dr. Mirwan Ushada, STP, M. App Life Sc ; Dr. Ir. Makhmudun Ainuri, MSi
2015 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANIndustri makanan cepat saji merupakan salah satu industri yang berkembang di Indonesia. PT. Dagsap Endura Eatore merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi makanan cepat saji yaitu nugget ayam, produksinya mencapai ���±12 ton /hari dengan produk utama nugget HEMATO 500 gram dengan volum produksi mencapai 63,52% dari keseluruhan varian. Produksi yang besar ini sayangnya belum diikuti dengan lini produksi yang seimbang. Masih adanya waktu menganggur dan adanya perbedaan kapasitas antar stasiun kerja menjadi indikasi terjadinya ketidakseimbangan lini produksi.Lini produksi nugget HEMATO 500 gram terindikasi tidak seimbang terlihat dari adanya balance delay sebesar 64,29%, idle time sebesar 875,81 menit. Selain itu kapasitas yang menjadi bottleneck adalah stasiun kerja IQF dengan kapasitas 17,44 batch/hari, berbeda dengan dengan kapasitas stasiun kerja lain seperti stasiun kerja slicing yang mencapai 119,52 batch/hari. Sedangkan efisiensi dari lini produksi sendiri bernilai 35,71%. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah menentukan volume produksi berdasarkan peramalan permintaan dengan metode Weighted Moving Average, menentukan waktu baku melalui pengukuran kerja, menganalisis lintasan produksi awal, menganalisis keseimbangan lintasan produksi menggunakan metode pendekatan wilayah (region approach). Metode region approach ini memiliki kelebihan karena memperhatikan hubungan keterkaitan antar operasi, sehingga lebih sesuai dengan lini produksi dengan layout flowshop, dimana urutan proses dan mesin yang digunakan sama. Hasil perbaikan dari lini produksi menghasilkan perubahan stasiun kerja menjadi 10 stasiun kerja kemudian mampu mengurangi jumlah balance delay menjadi 21,44% dengan idle time turun menjadi 132, 77 menit dan efisiensi lini produksi meningkat menjadi 78,56 %. Industri makanan cepat saji merupakan salah satu industri yang berkembang di Indonesia. PT. Dagsap Endura Eatore merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi makanan cepat saji yaitu nugget ayam, produksinya mencapai ���±12 ton /hari dengan produk utama nugget HEMATO 500 gram dengan volum produksi mencapai 63,52% dari keseluruhan varian. Produksi yang besar ini sayangnya belum diikuti dengan lini produksi yang seimbang. Masih adanya waktu menganggur dan adanya perbedaan kapasitas antar stasiun kerja menjadi indikasi terjadinya ketidakseimbangan lini produksi.Lini produksi nugget HEMATO 500 gram terindikasi tidak seimbang terlihat dari adanya balance delay sebesar 64,29%, idle time sebesar 875,81 menit. Selain itu kapasitas yang menjadi bottleneck adalah stasiun kerja IQF dengan kapasitas 17,44 batch/hari, berbeda dengan dengan kapasitas stasiun kerja lain seperti stasiun kerja slicing yang mencapai 119,52 batch/hari. Sedangkan efisiensi dari lini produksi sendiri bernilai 35,71%. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah menentukan volume produksi berdasarkan peramalan permintaan dengan metode Weighted Moving Average, menentukan waktu baku melalui pengukuran kerja, menganalisis lintasan produksi awal, menganalisis keseimbangan lintasan produksi menggunakan metode pendekatan wilayah (region approach). Metode region approach ini memiliki kelebihan karena memperhatikan hubungan keterkaitan antar operasi, sehingga lebih sesuai dengan lini produksi dengan layout flowshop, dimana urutan proses dan mesin yang digunakan sama. Hasil perbaikan dari lini produksi menghasilkan perubahan stasiun kerja menjadi 10 stasiun kerja kemudian mampu mengurangi jumlah balance delay menjadi 21,44% dengan idle time turun menjadi 132, 77 menit dan efisiensi lini produksi meningkat menjadi 78,56 %.
The fast food industry is a growing industry in Indonesia. PT. Dagsap Endura Eatore is a company that produces fast food product like chicken nuggets, where the production reached ���±12tons/ day with the main product are nugget HEMATO 500 grams, which production volume reaching 63.52% of the total variance. This large production unfortunately not been followed by a balanced production line. There is idle time and the difference in capacity between work stations be an indication of an unbalance of production lines. Production line of nugget HEMATO 500 gram is still in unbalance condition with visible indication of the balance delay amounted to 64.29%, and idle time of 875.81 minutes. In addition, the capacity of IQF (the bottleneck work station) which has capacity of 17.44 batch / day, contrast to the capacity of the other work stations such as slicing work stations, which reached 119.52 batch / day. While the efficiency of the production line itself is only at 35.71%. Stages of the study is to determine the volume of production based on demand forecasting methods Weighted Moving Average, determine the standard time by work measurement, analyze the line balance of initial condition, and then balance the production line using the approach area (region approach). Region approach method has advantages like attention to the corresponding relationships between operations, so it is more appropriate to the production line with flowshop layout, which use same order process and machines. Results improvement of production lines produce changes in work stations to 10 work stations and then be able to reduce the amount of balance delay to 21.44% with idle time dropped to 132, 77 minutes and the efficiency of production lines increased to78.56%
Kata Kunci : keseimbangan lini produksi,waktu menganggur, efisiensi lini ,region approach