PENGARUH LAMA KONTAK SALIVA PADA E-GLASS FIBER REINFORCED COMPOSITE TERHADAP PERLEKATAN Streptococcus mutans

AISHA PERMATA H., Prof. Dr. drg. Widowati Siswomihardjo, M.S.; Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes.

2015 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Fiber reinforced composite (FRC) merupakan material yang tersusun dari matriks komposit yang diperkuat dengan serat. E-glass fiber adalah salah satu fiber yang sering digunakan karena memiliki sifat yang baik. FRC yang diaplikasikan ke rongga mulut akan berkontak dengan saliva. Streptococcus mutans merupakan salah satu bakteri yang ada di dalam rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama kontak saliva pada e-glass FRC terhadap perlekatan Streptococcus mutans. Sampel FRC berukuran 5x4x2 mm (n=16) direndam dalam 5 ml akuades selama 0, 15, 30 dan 45 hari pada suhu 37˚C, selanjutnya direndam dalam saliva selama 1 jam, kemudian direndam dalam media cair berisi Streptococcus mutans selama 24 jam pada suhu 37oC. Media cair diencerkan hingga 10-2 kemudian diambil sebanyak 0,1 mL untuk ditanam dalam media padat dan diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37oC. Streptococcus mutans yang tumbuh pada media padat dihitung secara makroskopis dengan satuan CFU/mL. Data dianalisis menggunakan uji ANAVA satu jalur dan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan rerata jumlah koloni Streptococcus mutans pada hari ke-0, 15, 30 dan 45 secara berurutan sebesar: 50,00 ± 9,626 CFU/mL, 140,25 ± 14,361 CFU/mL, 209,25 ± 12,339 CFU/mL, dan 240,00 ± 11,195 CFU/mL. Jumlah koloni Streptococcus mutans meningkat dari hari ke-0 hingga hari ke-45. Hasil uji ANAVA satu jalur menunjukkan pengaruh yang signifikan dari lama kontak saliva terhadap jumlah koloni Streptococcus mutans (p<0,05). Hasil Uji LSD0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan antar semua kelompok perlakuan (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah lama kontak saliva pada e-glass FRC berpengaruh meningkatkan terhadap perlekatan Streptococcus mutans.

Fiber reinforced composite (FRC) is a material made of composite matrix that is reinforced by fibers. E-glass fiber is one of the commonly used fiber due to its good properties. FRC, which is applied in oral cavity, will be contacted with saliva. Streptococcus mutans is one of bacterium that present in oral cavity. The purpose of this study is to determine the effect of contact duration of saliva on E-glass FRC to Streptococcus mutans adherence. Samples, which were 5x4x2 mm (n=16) in size, were immersed in 5 mL of aquadest for 0, 15, 30, and 45 days at 37oC, then in saliva for 1 hours, then in suspension containing Streptococcus mutans and were incubated for 24 hours at 37oC. After that, the suspension was diluted to 10-2 then 0.1 mL of the dilution was put in solid medium and was incubated for 48 hours at 37oC. Streptococcus mutans, which were grown on solid medium, were counted in CFU/mL units. Data was analyzed using one-way ANOVA and LSD0.05. The results of the research showed average number of Streptococcus mutans colonies on 0, 15, 30 and 45 days were 50.00 ± 9.626 CFU/mL, 140.25 ± 14.361 CFU/mL, 209.25 ± 12.339 CFU/mL, and 240.00 ± 11.195 CFU/mL. The number of Streptococcus mutans colonies increased from day 0 to day 45. The result of one-way ANOVA test showed a significant influence between contact duration of saliva and number of Streptococcus mutans colonies (p<0.05). LSD0.05 test showed significant differences among all treatment groups (p<0.05). The conclusion of this research is contact duration of saliva on e-glass FRC influences on increasing Streptococcus mutans adherence.

Kata Kunci : E-glass FRC, lama kontak saliva, perlekatan Streptococcus mutans