Tutupan Terumbu Karang dan Keragaman Jenis Karang Scleractinia di Kawasan Perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Propinsi Sulawesi Utara
PRASETYA AGUNG S, Prof. Dr. Suwarno Hadisusanto, S.U.
2015 | Skripsi | S1 BIOLOGIKawasan perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe banyak dimanfaatkan oleh nelayan sekitar untuk menangkap ikan serta aktivitas penyelaman oleh wisatawan. Selain faktor alam, aktivitas manusia yang sangat tinggi dapat mempengaruhi perkembangan terumbu karang. Upaya perlindungan terhadap ekosistem terumbu karang sangat dibutuhkan, diantaranya dengan melakukan pendataan kondisi terumbu karang berdasarkan presentase penutupan karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi tutupan terumbu serta keragaman jenis karang keras (Scleractinia) di wilayah perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Propinsi Sulawesi Utara. Penelitian dilakukan pada bulan bulan April - Juni 2013. Metode yang digunakan adalah Line Intercept Transect pada kedalaman 5 meter, sebanyak 10 stasiun pengamatan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi tutupan terumbu karang di wilayah perairan Kepulauan Sangihe pada kedalaman 5 m dikategorikan cukup (lifeform = 41,76 %). Penutupan karang hidup yang paling tinggi pada stasiun Tehang 2 sebesar 64,24%. Sedangkan penutupan karang yang paling kecil pada stasiun Batuwingkung 4 sebesar 25,66%. Penutupan komponen abiotik Batuan (rock) dijumpai di semua stasiun penelitian. Penutupan terbesar komponen Batuan (rock) terdapat di stasiun Mahengetang. Selain itu dalam penelitian ini juga diperoleh 58 jenis karang keras (Scleractinia) dari 10 Famili.
Territorial of Sangihe Islands has potentialy coral reefs, unfortunately these coral reefs are threatened to damage. Efforts to protect coral reef ecosystems is needed and accurate information about the condition of these coral reefs in Sangihe Island is required. This research purposed to determine the condition of corals cover and the diversity of hard coral (Scleractinia) at Sangihe Islands, North Sulawesi. This research was done on April -June 2013, using Line Intercept Transect method to collect information and get an overview of the coral community in the region. The results shows that the coral reef ecosystem in Sangihe Island has enough condition (lifeform = 41,76 %). The highest corals cover is at stations Tehang 2 station (64.24%). While the smallest corals cover is at station Batuwingkung 4 station (25.66%). The covering of abiotic components by Rock has found in all the research station. The largest covering of abiotic components by Rock is on Mahengetang station. The results of research obtained 58 species of hard corals (Scleractinia) from 10 Family.
Kata Kunci : Terumbu karang, Line Intercept Transect, Kepulauan Sangihe