Penanggulangan Vandalisme di Kota Yogyakarta

BAGINDA KHALID H.J., Sigid Riyanto, S.H., M.Si.; Dr. Supriyadi, S.H., M.Hum.; Niken Subekti B. U. , S.H, M.Si.

2015 | Skripsi | S1 ILMU HUKUM

Vandalisme merupakan suatu permasalahan sosial yang cukup sering terjadi di Kota Yogyakarta, akan tetapi penanggulangan terhadap permasalahan tersebut acap kali masih dipandang sebelah mata oleh banyak anggota masyarakat. Berangkat dari teori Broken Windowsyang dikemukakan oleh kriminolog George L. Kelling dan Cathrine M. Coles, bahwa penyebab dari penyebaran epidemi kejahatan salah satunya ialah karena ketidakteraturan lingkungan tempat tinggal masyarakat yang penuh dengan kerusakan akibat vandalisme, maka dalam penulisan hukum ini penelitian akan berfokus pada tindakan vandalisme apa saja yang terjadi di Kota Yogyakarta, termasuk motif para pelaku tindakan tersebut, serta bagaimana upaya penanggulangan yang telah dilakukan oleh Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta sebagai aparat yang berwenang menangani permasalahan tersebut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan pendekatan kualitatif dimana kedua metode penelitian hukum baik normatif dan empiris digunakan, maka diketahui bahwa terdapat dua bentuk vandalisme yang paling sering terjadi di Kota Yogyakarta yaitu corat-coret serta penempelan poster/pamflet tanpa izin, dimana motif yang melatarbelakangi tindakan pertama ialah keisengan semata hingga untuk menunjukan eksistensi gang yang diikuti pelaku, sedangkan motif pada tindakan kedua ialah untuk mempromosikan suatu barang, produk, atau jasa tertentu hingga ke agenda propaganda. Penanggulangan oleh Dinas Ketertiban sendiri telah dilalui baik lewat upaya preventif seperti sosialisasi anti-vandalisme pada sekolah-sekolah serta upaya represif dengan melakukan penangkapan pada para pelaku.

Vandalism is one of social problems that frequently happened in Yogyakarta City, but most people doesnt seems take the countermeasures of this problem seriously. This legal writing research are based from the theory of Broken Windows by two criminolog George L. Kelling and Cathrine M. Coles that explained the spreading of crime epidemic effected by a mischief neighborhood caused by some vandalism actions. The research itself will focused on the acts of vandalism that happened in Yogyakarta City with the motives behind those acts and the countermeasure from Dinas Ketertiban as the Goverment Public Service which get the duty to handle vandalism acts. As the qualitative reaserch has been done by using both empiric and normative legal research method, it is known that there are two kinds of vandalism act that often happened in Yogyakarta City which is writing using spray can in some public or private property and putting some kind of posters both without any permission. Motives from the spray writing itself are because the subjects just want to playing around or because they want to show their gang exsistence to public, while the motives of putting those poster are because the subjects want to promote some kind of products or events, but sometimes there is also a poster which contain some propaganda inside it. Dinas Ketertiban itself already done both the prevention acts like some educational campaign about anti-vandalism to many schools also the repressive acts which is arresting people that doing vandalism include with giving some sanctions or punishment.

Kata Kunci : Penanggulangan, Vandalisme, Kota Yogyakarta, Dinas Ketertiban