Laporkan Masalah

PENGARUH BEBERAPA JENIS CAIRAN INFUS SEBAGAI PENGENCER SPERMA TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA ITIK TURI

DWI AKHSANTI, Prof. Ir. Ismaya, MSc., Ph.D.; Ir. Heru Sasongko, MP.

2015 | Skripsi | S1 ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis pengencer yang paling baik dalam mempertahankan motilitas dan viabilitas spermatozoa itik Turi setelah penyimpanan pada suhu ruang (26 sampai 28 derajat C). Sperma dari 5 ekor itik Turi yang berumur 10 sampai 11 bulan ditampung setiap hari Selasa dan Jumat pada pagi hari pukul 07.00 WIB. Sperma dicampur menjadi satu kemudian dibagi untuk tiga perlakuan pengenceran : P1 = Larutan NaCl Fisologis 0,9%; P2 = Larutan Ringer Laktat; dan P3 = Larutan Ringer Dextrosa 5%. Rasio pengenceran sperma dengan pengencer adalah 1:10 kemudian dilakukan pengujian mikroskopis terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa pada penyimpanan 0, 1, 2, dan 3 jam dalam suhu ruang. Setiap perlakuan diulangi 5 kali. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Analysis of Variance (Annova) Rancangan Acak Legkap (RAL) Pola Faktorial dan dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test. Hasil penelitian menunjukkan ada interaksi antara jenis pengencer dan lama penyimpanan (P<0,01) terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa. Rata-rata motilitas spermatozoa pada 3 jam penyimpanan pada perlakuan P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah 17± 8,37%, 34± 4,18%, dan 66± 11,40%. Rata-rata viabilitas spermatozoa pada 3 jam penyimpanan pada perlakuan P1, P2, dan P3 berturut-turut adalah 39,34±10,67%, 50,08±9,08%, dan 72,52±10,18%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengencer Ringer Dextrosa 5% lebih baik daripada NaCl Fisiologis 0,9% dan Ringer Laktat dalam mempertahankan motilitas dan viabilitas spermatozoa hingga 3 jam penyimpanan. NaCl Fisiologis 0,9% dan Ringer Laktat hanya mampu mempertahankan motilitas dan viabilitas hingga 2 jam penyimpanan sehingga sebaiknya digunakan untuk IB tidak lebih dari 2 jam penyimpanan karena motilitas dan viabilitas sudah rendah.

The purpose of this research was to determine the best type of diluent to maintaining the motility and viability of spermatozoa on Turi drake after storage at room temperature (26 until 28 derajat C). Sperm from five drakes which age 10 to 11 months were collected every Tuesday and Friday mornings at 07.00 am. Sperm mixed together and then divided to three treatments dilution : P1 = 0.9% Physiological NaCl solution; P2 = Lactate Ringer solution, and P3 = 5% Dextrose Ringer solution with the ratio of 1:10. Then conducted a microscopic observation of the motility and viability of spermatozoa in storage 0, 1, 2, and 3 hours at room temperature. Each treatments was replicated 6 times. Data were analyzed with Analysis of Variance (Anova) using Completely Randomized Design Factorial Design and followed by Duncan Multiple Range Test. The results indicated that the interaction between the type of diluent and storage significantly (P<0.01) on the motility and viability of spermatozoa. Average motility of spermatozoa after storage during three hours at treatment P1, P2, and P3 were 17,00±8,37%, 34,00±4,18%, and 66,00±11,40%, respectively. Average viability of spermatozoa after storage during three hours at treatment P1, P2, and P3 were 39,34±10,67%, 50,08±9,08%, and 72,52±10,18%, respectively. In conclution, 5% Dextrose Ringer solution able to maintain motility and viability of spermatozoa up to three hours of storage, while Lactate Ringer and Physiological NaCl 0.9% able to maintain motility and viability of spermatozoa less than three hours of storage because the motility and viability was low.

Kata Kunci : Itik Turi, Sperma Cair, NaCl Fisiologis 0,9%, Ringer Laktat, Ringer Dextrosa 5%, Motilitas dan Viabilitas

  1. S1-2015-317554-abstract.pdf  
  2. S1-2015-317554-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-317554-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-317554-title.pdf