Analisa Penyebab Konflik Berkepanjangan di Republik Demokrasi Kongo (1996-Sekarang)
TALITHA FREDLINA AZALIA, Drs. Samsu Rizal Panggabean, M.Sc
2015 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALSejak tahun 1996, Republik Demokrasi Kongo mengalami konflik yang tidak kunjung usai. Diawali dengan Perang Kongo pertama yang merupakan sebuah upaya kudeta atas rezim Mobutu yang diktator. Dilanjutkan dengan perang kongo kedua yang merupakan upaya kudeta pula atas pemerintahan Laurent Kabila. Perang tersebut secara resmi berakhir pada tahun 2003, setelah disepakati perjanjian damai Lusaka dan Accord Global et Inclusif (AGI). Akan tetapi konflik dan kekerasan di DRC masih berlangsung hingga saat ini. Disebut-sebut sebagai perang dunia pertama di Afrika, konflik di DRC ini memakan jutaan korban jiwa dan menyebabkan jutaan lainnya mengungsi. Dengan menggunakan konsep greed dan grievance, perang yang tidak ingin dimenangkan, serta war economy, penelitian ini berusaha untuk menganalisa dan menjelaskan mengapa perang di DRC menjadi berkepanjangan. Hasilnya, konflik di DRC menjadi berkepanjangan karena war economy di DRC menciptakan state of emergency yang menguntungkan. Sehingga menimbulkan interaksi antara greed dan grievance yang bersifat siklikal. Dan pada gilirannya, interaksi antara greed dan grievance ini mereproduksi konflik secara terus menerus sehingga state of emergency, atau dengan kata lain, konflik di DRC menjadi berkepanjangan.
Since 1996, Democratic Republic of Congo are experiencing an intractable conflict. Started with the first congo war, which is actually a coup attempt by Laurent Kabila and ADFL on Mobutu's dictator regime. Continued by the second congo war, which is another coup attempt by various armed groups, backed by foreign countries, on Laurent Kabila's regime. The war officially ended on 2003, after the signing of Lusaka peace agreement and Accord Global et inclusif (AGI). But the conflict and the violence continued until today. Claimed to be Africa's first world war, DRC's conflict took millions of civilians life and cause another millions displaced. Using the concepts of greed and grievance, wars that aren't meant to be won, and war economy, this paper aims to analyze and explain why the conflict in DRC are being protracted. The results shows that the conflict in DRC are being protracted because the war economy creates a profitable state of emergency. Thus, causing a cyclical interaction between greed and grievance. And in turn, the interaction between greed and grievance continuously reproduce the conflict so the state of emergency, or in other word, the conflict, become protracted.
Kata Kunci : Kongo, Intractable conflict, greed and grievance, reproduksi konflik, war economy.