PERUBAHAN SOSIAL KULTURAL PADA PEREMPUAN BATAK TOBA (Studi tentang Perempuan Batak Toba yang Tidak Menikah di Yogyakarta)
ENDES CHINTYA MAHA , Prof. Dr. Tadjuddin Noer Effendi, M.A.
2015 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIPernikahan merupakan hal yang sangat penting bagi orang Batak Toba karena melalui pernikahan falsafah Dalihan Na Tolu berserta pencapaian hidup hamoraon, hagabeon dan hasangapon dapat tercapai dengan sempurna. Walaupun orang Batak terkenal dengan kepatuhan dalam menjalankan tradisi budayanya, orang Batak tetap dapat mengalami perubahan sosial baik pada masyarakatnya maupun sistem di dalamnya. Fenomena perempuan Batak Toba yang tidak menikah menjadi salah satu bagian perubahan sosial pada masyarakat Batak Toba yang terjadi saat ini sehingga ada nilai-nilai yang tidak dapat dicapai perempuan-perempuan Batak Toba ini karena pilihannya untuk tidak menikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pergeseran yang terjadi pada masyarakat Batak Toba terutama pada perempuan Batak Toba yang memilih untuk tidak menikah. adanya perubahan pada masyarakat Batak Toba dalam memaknai adat mengakibatkan generasi penerus juga mengalami peregeseran dalam memahami nilai-nilai falsafah hidup masyarakat Batak Toba. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Penelitian dilakukan pada perempuan-perempuan yang tidak menikah di Yogyakarta, yang dilakukan dengan menggunakan Purposive. Informan tersebut dipilih dengan penentuan kriteria antara lain Perempuan Batak Toba yang berumur 30-60 dengan latar belakang pendidikan, keluarga dan pekerjaan yang berbeda. Dari hasil penelitian dihasilkan kesimpulan bahwa perempuan Batak Toba yang memilih untuk tidak menikah mengalami perubahan sosial pada aspek nilai falsafah Dalihan Na Tolu, Nilai perkawinan adat Batak Toba dan perubahan pada fungsi keluarga. Perubahan sosial ini disebabkan karena perempuan-perempuan Batak Toba ini didorong oleh adanya pemahaman mengenai agama, keinginan untuk maju dan orientasi kedepan serta karena adanya sistem masyarakat yang terbuka.
Pernikahan merupakan hal yang sangat penting bagi orang Batak Toba karena melalui pernikahan falsafah Dalihan Na Tolu berserta pencapaian hidup hamoraon, hagabeon dan hasangapon dapat tercapai dengan sempurna. Walaupun orang Batak terkenal dengan kepatuhan dalam menjalankan tradisi budayanya, orang Batak tetap dapat mengalami perubahan sosial baik pada masyarakatnya maupun sistem di dalamnya. Fenomena perempuan Batak Toba yang tidak menikah menjadi salah satu bagian perubahan sosial pada masyarakat Batak Toba yang terjadi saat ini sehingga ada nilai-nilai yang tidak dapat dicapai perempuan-perempuan Batak Toba ini karena pilihannya untuk tidak menikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pergeseran yang terjadi pada masyarakat Batak Toba terutama pada perempuan Batak Toba yang memilih untuk tidak menikah. adanya perubahan pada masyarakat Batak Toba dalam memaknai adat mengakibatkan generasi penerus juga mengalami peregeseran dalam memahami nilai-nilai falsafah hidup masyarakat Batak Toba. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara dan observasi. Penelitian dilakukan pada perempuan-perempuan yang tidak menikah di Yogyakarta, yang dilakukan dengan menggunakan Purposive. Informan tersebut dipilih dengan penentuan kriteria antara lain Perempuan Batak Toba yang berumur 30-60 dengan latar belakang pendidikan, keluarga dan pekerjaan yang berbeda. Dari hasil penelitian dihasilkan kesimpulan bahwa perempuan Batak Toba yang memilih untuk tidak menikah mengalami perubahan sosial pada aspek nilai falsafah Dalihan Na Tolu, Nilai perkawinan adat Batak Toba dan perubahan pada fungsi keluarga. Perubahan sosial ini disebabkan karena perempuan-perempuan Batak Toba ini didorong oleh adanya pemahaman mengenai agama, keinginan untuk maju dan orientasi kedepan serta karena adanya sistem masyarakat yang terbuka.
Kata Kunci : Kata kunci: Perempuan, Tidak Menikah, Suku Batak Toba, Merantau.