KEJADIAN ANGIN RIBUT BERDASARKAN UNSUR IKLIM DAN ASPEK LAHAN DI WILAYAH BANDUNG
MUHAMMAD CHOIRUL AMRI, Dr. Emilya Nurjani, M.Si, S.Si
2015 | Skripsi | S1 GEOGRAFI DAN ILMU LINGKUNGANWilayah Bandung memiliki morfologi unik berupa dataran tinggi yang dikelilingi oleh deretan pegunungan dan perbukitan yang dapat mempengaruhi kondisi iklim wilayah Bandung. Kejadian angin ribut dipengaruhi oleh faktor iklim dan lahan di wilayah terdampak, oleh karenanya pemetaan secara spasial dan temporal perlu dilakukan untuk mengetahui karakter wilayah terdampak. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mengetahui pola sebaran spasial dan temporal kejadian angin ribut di wilayah Bandung, (2) mengetahui hubungan spasial antara kejadian angin ribut dengan faktor kondisi iklim dan lahan pada daerah terdampak kejadian angin ribut di wilayah Bandung. Data yang digunakan berupa data iklim dan lahan pada periode Juli 2012 sampai Juli 2013 yang meliputi data temperatur udara bulanan, tekanan udara bulanan, kelembaban udara bulanan, arah dan kecepatan angin harian, data kontur, serta tutupan lahan di daerah penelitian. Analisis dilakukan secara deskripsi, spasial, temporal, grafis, dan statistik. Analisis statistik diperoleh dari hasil overlay data yang dikonversi melalui klasifikasi, dan kemudian dimasukkan ke dalam tabulasi silang yang digunakan untuk menentukan hubungan dari variabel pengaruh terhadap variabel terpengaruh. Hasil disajikan dalam bentuk peta, tabel, grafik, serta gambar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persebaran daerah terdampak angin ribut berada di dekat celah topografi yang terdapat di wilayah Bandung yang diperkirakan menjadi pintu dari jalur arus angin musiman. Kejadian angin ribut lebih sering terjadi pada musim penghujan dengan total 78 kejadian. Berdasarkan hasil tabulasi silang, kejadian angin ribut sering terjadi pada daerah dengan kondisi temperatur udara antara 21 - 24ºC dengan dominasi 100% dalam 7 bulan, tekanan udara antara 895 - 932 mbar dengan dominasi 100% dalam 6 bulan, kelembaban udara 80 - 87 % dengan dominasi 100% dalam 7 bulan, kemiringan lereng datar dengan dominasi tertinggi 22,27%, arah hadap lereng yang rata dengan dominasi tertinggi 16,3%, dan tutupan lahan yang umumnya berupa sawah dengan dominasi tertinggi 14,13%.
Bandung region has unique morphology, its a plato and sequance of mountain range around that, it will influence to climate of Bandung region. The Gale influence of climate and land factor at impact area, from that spatial and temporally mapping need to do for understanding about the characters of impact area. The purpose of this study is (1) to understand spatial and temporally distributing pattern of the gale in Bandung region, (2) to understand the spatial relationship between the gale and climate also land factor at the impact area in Bandung region. This study used climate and land data in period July 2012 - July 2013 and its data comprise monthly air themperature, monthly air pressure, monthly air humidity, direction and velocity of daily wind, countour and also landcover data in study area. The method of this study is descriptive, spatial, temporal, graphical, and statistical. Statistical analyse resulted by overlay technique. The result of overlay must be converted with a clasification, its insert to cross table which used for determine the relationship of influential variable to influented variable. The result data served in a map, table, graphic, and an illustration picture. The result from this study proved that distributing of impact area from the Gale near a topographic gap in Bandung region, its estimated be a gate of monsoonal wind flows. The Gale is more in rain season with 78 incidents. From the result of cross table, the Gale more than happening on the area with 21 - 24 ºC of air themperature with 100% domination in 7 months, 895 - 932 mbar of air pressure with 100% domination in 6 months, 80 - 87 % of air humidity with 100% domination in 7 months, on the flat of slope and aspect with highest domination is 22,27% for slope and 16,3% for aspect, the last is generally happen on rice field of land-cover with highest domination is 14,13%.
Kata Kunci : Angin Ribut, Unsur Iklim, Aspek Lahan