Strategi Tiongkok Menuju Sustainable Development: Studi Kasus Industrialisasi Panel Surya Tiongkok
MOHAMMAD REZA HAFID, Dr. Nanang Pamuji M
2015 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALIsu lingkungan, terutama pada masalah polusi merupakan permasalahan yang menghantui Tiongkok dan selalu mendapat tekanan dari dunia internasional agar segera diatasi. Dengan inovasi teknologi bersih yang semakin hari semakin membaik, Tiongkok menggunakan komoditas panel surya sebagai salahsatu solusi yang dipandang dapat menyelesaikan isu lingkungan, juga sekaligus memberikan dampak positif bagi penggunaan energi hingga masa mendatang. Berangkat dari target Tiongkok mencapai 30% dalam penggunaan energi bersih dalam energi nasional di tahun 2030 mendatang, seperti yang telah dinyatakan pada Rio+20 untuk menjadi negara pelopor sustainable development, Tiongkok mulai memformulasikan kebijakan-kebijakan panel surya untuk kepentingan nasional tersebut. Tiongkok memberlakukan kebijakan industri (Industrial Policy), untuk menstimulus produksi panel surya dalam negeri, yang akhirnya panel surya-panel surya tersebut dipasang di berbagai wilayah di Tiongkok. Semenjak itu, Tiongkok menjadi negara dengan aktivitas panel surya tertinggi sejak tahun 2010, dengan produksi yang masif dan pemasangan yang intensif. Demi mempercepat proses difusi teknologi panel surya sehingga dapat cepat diserap dan diterima oleh masyarakat untuk segera digunakan, pemerintah Tiongkok memberlakukan juga kebijakan-kebijakan insentif, seperti subsidi atau feed-in-tariff. Dari dua kebijakan yang diambil, kebijakan industri dan insentif, pemerintah Tiongkok membutuhkan pertumbuhan ekonomi untuk menutupi dana-dana yang dikeluarkan demi terealisasikannya paket-paket kebijakan sebelumnya. Dari sini, Tiongkok juga menjual panel-panel suryanya ke pasar global, yang nantinya dibantu oleh pemerintah sendiri menggunakan Strategic Trade Policy untuk menyelesaikan isu dagang yang timbul.
Environmental issue, especially in pollution problem is one main problem that had been haunting China for years and pressured by international world demanding to be seriously dealt with. With the innovation of technology which is getting better today, China is trying to use solar panel commodities to clear up the environmental issues, and to gain positive effect in energy consumption in the future as well. Went from the target said in Rio+20, that China will peak its carbon emission and reach 30% of renewable energy as national energy by the time of 2030 to reach become one leading nation that promote sustainable development. China begin formulating solar panel policies to meet that national interest, by conducting industrial policy in order to enhance the production of local solar panel which in the end, those panels are installed in various China regions. China become a nation with highest solar panel activity in the world since 2010, with massive production and intensive installation. To fasten the process of technology diffusion of solar panel so the consumer will accept it and acknowledged it, so those panels could be functioning quickly, China also implemented a series of incentive policies, like subsidy and feed-in tariff. From those industrial policy and incentive policy taken, government require an economic growth to close the fund loss for the application of previous policies. From here on, China selling its solar panel commodities to the global market as well, which is later on, government of China will be giving aids using strategic trade policy to help solving future trade disputes.
Kata Kunci : Tiongkok, China, Panel Surya, Solar Panel, Kebijakan Industri, Industrial Policy, Strategic Trade Policy, Sustainable Development, Feed in Tariff