Evaluasi Laporan Kasus Klinik Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (Kkn-Ppm) Di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah Periode November-Desember 2014
SANJAYA FAISAL TANJUNGA, dr. Rustamaji, M.Kes., dr. Andreasta Meliala, M.kes.
2015 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTERLatar belakang: Universitas Gadjah Mada sering disebut dengan universitas kerakyatan karena memiliki misi untuk menjalankan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta pelestarian dan pengembangan ilmu yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat. Untuk mendukung misi tersebut, maka diadakanlah suatu kegiatan bernama Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di mana semua mahasiswa diwajibkan untuk berpartisipasi, termasuk di dalamnya mahasiswa program studi pendidikan dokter. Sebagai calon dokter umum yang nantinya akan menjadi ujung tombak sistem kesehatan di Indonesia, kegiatan KKN-PPM diharapkan dapat membentuk "five-star doctor" dan juga memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat. Karena pentingnya manfaat program ini bagi mahasiswa maupun masyarakat, maka perlu diadakan evaluasi yang berfungsi sebagai bahan acuan untuk perbaikan dan untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari program ini terpenuhi. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hasil laporan kasus klinik pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) yang dilaksanakan di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah Periode November-Desember 2014. Metode:Penelitan dilakukan dengan menggunakan metode evaluatif dimana hasil yang didapat dijabarkan dalam bentuk tabel dan deskriptif serta diuraikan secara naratif. Sampel yang diamati berupa laporan kasus klinik Kuliah Kerja Nyata di Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Hasil Penelitian: Dari 2 buku laporan kasus klinik yang di-review yang terdiri dari total 60 kasus, didapatkan 27 kasus yang ternyata sama sehingga total kasus hanya menjadi 37, terdiri dari 22 kasus penyakit. Diagnosis terbanyak yang ditemui adalah hipertensi yaitu 5 kasus. Ketidaksesuaian diagnosis terjadi pada 2 kasus, yaitu diagnosis Asma Bronkial dan diagnosis Osteoarthritis. Ketidaksesuaian terapi paling banyak pada pemberian antasida tanpa indikasi terjadi di 5 kasus. Kesimpulan: Dilihat dari jumlah kasus yang tidak sesuai dengan standar terapi, perlu dilakukan perbaikan dalam pembuatan laporan kasus klinis khususnya pada kolom terapi.
Background: Universitas Gadjah Mada is commonly known as populist university because it has mission to undertake education, research, as well as, devotion, and also development of beneficial knowledge for coomunity. To reinforce this mission, it started to conduct a program named Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) where all students are obliged to participate, including medical students. As future general practitioners who will act at the first line barrier of health system in Indonesia, this KKN-PPM program is expected to be able to create "five-star doctor" and accord real contribution to community. Due to the importance of the advantage of this program, both for students and community, therefore evaluation as an indicating tool for assessment is required to know how far the aim of this program has been fulfilled. Aim: The aim of this study is to evaluate clinical case reports from Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), which was held in Kedung subdistrict, Jepara, Central Java province term November-Desember 2014. Method: This study was conducted by using evaluative method, where all the received results could be elucidated in tables and description, and also be elaborated in narration. Observed samples were clinical case report from Kuliah Kerja Nyata, held in Kedung subdistrict, Jepara, Central Java province. Result of the Study: From 2 books of clinical case reports being reviewed by the researcher which consist of 60 cases, there were 27 similar cases between each report, thus the number of reviewed cases were only 37 cases, which comprise 22 diseases. The most common diagnosis was hypertension, which was found in 5 cases. Improper diagnosis were seen in 2 cases, which are bronchial asthma and osteoarthritis, whereas inappropriate therapy was mostly about the administration of antacid without any indiciation, which could be seen in 5 cases. Conclusion: According to the number of cases which were inappropriate to the standard therapy, it is needed to run an evaluation in the making of clinical case report, particularly in the therapy column.
Kata Kunci : evaluasi, Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat, KKN-PPM, laporan kasus klinis