Laporkan Masalah

ENKLAVE BAHASA JAWA TONDANO DI KECAMATAN TONDANO UTARA KABUPATEN MINAHASA PROVINSI SULAWESI UTARA: KAJIAN DIALEKTOLOGI

STEFANIE HUMENA, Dr. Inyo Yos Fernandez

2015 | Tesis | S2 Ilmu Linguistik

Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sturuktur kebahasaan enklave bahasa Jawa Tondano atau Jaton Enklave Bahasa Jaton di kelurahan Kampung Jawa kecamatan Tondano Utara kabupaten Minahasa serta menjelaskan variasi-variasi pemakaian bahasa pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis, leksikon, dan tingkat tutur berdasarkan variabel sosial seperti usia, pekerjaan, dan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan dialektologi yang menitikberatkan penelitian terhadap gejala bahasa yang bersifat dialektal serta keterkaitannya dengan variabel sosial penutur. Terdapat empat TP (Titik Pengamatan) dalam penelitian ini. TP1 (titik pengamatan satu) berlokasi di lingkungan 5 (lima), TP2 (titik pengamatan dua) berlokasi di lingkungan 6 (enam), TP3 (titik pengamatan tiga) berlokasi di lingkungan 2 (dua), dan TP4 (titik pengamatan empat) berlokasi lingkungan 4 (empat). Penetapan keempat TP tersebut didasarkan pada letak geografis wilayah dengan mempertimbangkan jauh dekatnya dengan wilayah tutur Bahasa Tondano. Pengumpulan data dilakukan dengan metode pupuan lapangan, dilanjutkan dengan analisis data yang memanfaatkan metode padan teknik dasar bagi unsur langsung, dan disajikan dalam bentuk formal dan informal. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan serta hasil analisis data terbukti bahwa EBJt memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan bahasa Jawa di daerah asal. Perbedaan tersebut memperlihatkan bahwa Enklave Bahasa Jaton lebih banyak didominasi oleh bahasa Tondano.

The aims of this research are: to describe language structure of Javanese enclave of Tondano or Jaton (EBJt) in Minahasa Regency, and to explain language variations in terms of phonology, morphology, syntax, lexical, and speech level based on speakers social structure such as age, occupation, and education. This research employed qualitative method and dialectology approach which focused on analyzing dialectological language phenomenon and its relation to speakers social structure. There are four observation points taken in this research. The first point is located in the fifth environtment, the second is in the sixth environtment, the third is in the second environment, and the last one is in the fourth environtment. The decision for those four points is based on the geographical region by considering their distances with BT spoken area. The data were collected by using field quetioners method, continued by data analysis with padan method and BUL (bagi unsur langsung). It is presented by using formal and informal form. The findings show that EBJt has significant differences from Javanese (BJ) in the original place. The difference shows that EBJt has more similarities to Tondano language (BT).

Kata Kunci : Enklave, Bahasa, Jaton, (Jawa Tondano), Minahasa, Dialektologi

  1. S2-2015-354006-abstract.pdf  
  2. S2-2015-354006-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-354006-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-354006-title.pdf