ANALISIS AMBANG BATAS UNTUK PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN WILAYAH BERDASARKAN CITRA LANDSAT 8 DI KABUPATEN BOYOLALI

RATNA PATMAWATI W M, Dr. Sigit Heru Murti B.S, M.Si

2015 | Skripsi | S1 KARTOGRAFI DAN PENGINDRAAN JAUH

Perencanaan pengembangan wilayah berorientasi pada wilayah yang belum berkembang. Penentuan potensi wilayah dapat dilakukan dengan penilaian potensi lahan menggunakan Indeks Potensi Lahan. Penginderaan Jauh dapat digunakan untuk mengetahui kondisi wilayah secara cepat dan inventarisasi potensi sumberdaya yang ada di wilayah tersebut. Citra yang digunakan pada penelitian ini yaitu citra Landsat 8. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji akurasi citra penginderaan jauh untuk memperoleh informasi parameter fisik penentu potensi lahan, mengetahui potensi lahan yang ada di Kabupaten Boyolali berdasarkan informasi parameter fisik dan data sosial ekonomi, dan menentukan prioritas daerah pengembangan berdasarkan penilaian tingkat potensi fisik, sosial ekonomi dengan analisis ambang batas serta rekomendasi pengembangan wilayah dengan pertimbangan penggunaan lahan. Penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh yang diintegrasikan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Informasi penggunaan lahan, bentuklahan, dan parameter fisik penentu potensi lahan diperoleh dari interpretasi visual Citra Landsat 8. Kegiatan lapangan dilakukan untuk uji akurasi interpretasi. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara stratified random sampling. Data potensi sosial ekonomi diperoleh melalui pengolahan data sekunder. Penentuan prioritas pengembangan wilayah dengan evaluasi potensi lahan dan potensi sosial ekonomi di Kabupaten Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Citra Landsat 8 dapat digunakan untuk ekstraksi parameter potensi lahan melalui pendekatan bentuklahan dengan ketelitian 91,05% dan ekstraksi penggunaan lahan 88,06%. Kabupaten Boyolali dibagi menjadi empat wilayah prioritas pengembangan. Wilayah prioritas I memiliki rekomendasi peningkatan sarana dan prasarana pertanian. Wilayah prioritas II memiliki rekomendasi perbaikan saluran irigasi dan pembinaan sistem tumpangsari. Wilayah prioritas III memiliki rekomendasi pengembangan sistem wanatani. Wilayah prioritas IV memiliki rekomendasi peningkatan sektor industri untuk menyerap tenaga kerja.

The planning of regional development is oriented on the region which has not developed yet. The regional potential determination can be carried out by using the Land Potential Index to evaluate the land potential. Remote sensing can be used to understand the regional condition quickly and to inventorise the resource potential which is available in that region. The image that used in this research is Landsat 8. The aims of this research were to asses the accuracy of remote sensing to get physical parameter information of the land potential determiner, to understand the land potential which is available in Boyolali Regency based on the information of physical parameter and socio-economic data, and to determine the priority of development regional based on the rating of the level physical potential, socio-economic by using threshold analysis and the recomendation of regional development by considering the landuse. Remote sensing which is integrated with Geographyc Informaton Systems (GIS) is the method in this research. The information of landuse, the land form, and physical parameter of the land potential determiner are gotten from visual interpretation of Landsat 8 imagery. The fieldwork is carried out to test the accuracy of interpretation. The selection of sample is done by using the stratified random sampling method. Socioeconomic potential data are obtained through the secondary data processing. The regional potential is determined by evaluating the land potential and the socioeconomic potential in Boyolali Regency. The results of this research showed that Landsat 8 imagery can be used to extract land potential parameter through the landform approach with 91,05% of accuracy and land use with 88,06% of accuracy. The regional development priorities in Boyolali regency are divided into four. First priority regional focused on the improvement of the agriculture tools and infrastructures. Second priorty regional focused on the improvement of irigation duct and the founding of tumpangsari system. Third priorty regional focused on the development of wanatani system. Fourth priorty regional focused on the improvement of the industrial system to get the employee.

Kata Kunci : Landsat 8 imagery, land potential, socio-economic potential, regional development priority