PROFIL PASIEN DENGAN MENINGOENSEFALITIS DI BANGSAL SARAF RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011-2013
RIMA KUSUMO P., dr.Sekar Satiti,Sp.S(K);dr. Ahmad Asmedi, M.Kes.,Sp.S(K)
2015 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTERLatar Belakang: Kasus meningitis dan ensefalitis telah menjadi epidemik dan jumlahnya cukup mengkhawatirkan di berbagai belahan dunia (Chong & Tan 2005). Pada penelitian tahun 2012 di Bangsal Saraf RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, menunjukkan bahwa angka kematian pasien dengan infeksi sistem saraf pusat mencapai 38,3% dari total pasien yaitu 60 orang, dengan kasus terbanyak adalah meningoensefalitis sebanyak 35,0% (Sunderajan et al. 2012).Untuk penanganan dan pencegahan, diperlukan data mengenai profil pasien meningoensefalitis. Penelitian terkait profil pasien dengan meningoensefalitis di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, belum banyak dilakukan. Tujuan: Untuk mengetahui profil: (1) data demografi, (2) data klinis, dan (3) data status keluaran pasien dengan meningoensefalitis di Bangsal Saraf RSUP Dr. Sardjito tahun 2011-2013. Metode: Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian deskriptif observasional potong lintang dengan menggunakan data sekunder berupa rekap rekam medis pasien RSUP Dr. Sardjito tahun 2011-2013. Hasil: Pada tahun 2011-2013 di Bangsal Saraf RSUP Dr. Sardjito terdapat 66 pasien meningoensefalitis. Sebagian besar berasal dari kelompok usia 20-59 tahun. Angka kejadian lebih banyak terjadi pada laki-laki dan bertempat tinggal di area pedesaan. Penurunan kesadaran merupakan keluhan utama tersering dari pasien. Dari beberapa tanda klinis yang diamati, febris merupakan tanda klinis yang paling sering terjadi, disusul derajat kesadaran yang buruk serta sefalgia. Infeksi oleh HIV merupakan infeksi primer tersering yang dialami pasien. Tanda meningeal utama yang banyak ditemukan adalah kaku kuduk, Kernig’s sign, dan Brudzinski’s sign, serta hemiparesis merupakan defisit neurologis yang paling banyak dialami pasien dibandingkan dengan defisit neurologis lainnya. Pemeriksaan CSS (baku emas dalam penegakan diagnosis meningoensefalitis) masih sangat jarang dilakukan, yaitu hanya pada 9% pasien, serta sebagian besar pasien memiliki status keluaran meninggal.
Background: The cases of meningitis and encephalitis have become an epidemic and are quite alarming in various parts of the world (Chong and Tan 2005). In the year 2012 research in Neurologic Ward of Dr. Sardjito Hospital, Yogyakarta, showed that the mortality rate of patients with central nervous system infections reached 38.3% of totally 60 patients, with most cases are meningoencephalitis as counted 35.0% (Sunderajan et al. 2012) .For the management and prevention, the data regarding meningoencephalitis patients profile are urgently needed. Research related to the profile of patients with meningoencephalitis in Dr. Sardjito Hospital, Yogyakarta, has not been sufficiently done. Objective: To determine the profiles: (1) demographic data, (2) clinical data, and (3) the output status data of patients with meningoencephalitis in Neurologic Ward of Dr. Sardjito Hospital year 2011-2013. Methods: This study was conducted using an observational cross-sectional descriptive study using secondary data from the recap of patients medical records in Dr. Sardjito Hospital year 2011-2013. Results: In the year 2011-2013 in Neurologic Ward of Dr. Sardjito Hospital, there were 66 patients with meningoencephalitis. Most of them are 20-59 years. The incidence is more common in males and in the residences of rural areas. Loss of consciousness is the most common presentation of the patients. From clinical signs observed, febrile is the most common clinical sign, followed by a poor degree of consiousness and cephalgia. HIV infection is the most common primary infection experienced by the patients. The main meningeal signs commonly found are neck stiffness, Kernig's sign, and Brudzinski's sign, and hemiparesis is the most frequent neurological deficits experienced by patients compared to other neurological deficits. CSS examination (gold standard in the diagnosis of meningoencephalitis) are still rarely done, that was only in 9% of patients, and most patients have died output status.
Kata Kunci : meningoensefalitis, profil, rawat inap/meningoencephalitis, profil, hospitalization