Laporkan Masalah

WACANA "PLESETAN PANTUN" DALAM MINGGU PAGI: KAJIAN SOSIOPRAGMATIK

ELIF NUR MAANIS, Agustin Retnaningsih, S.S., M.A.

2015 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIA

Penelitian ini mempunyai tiga tujuan, yaitu mendeskripsikan unsur-unsur pembentuk struktur wacana "Plesetan Pantun", menguraikan tindak tutur WPP, dan menjelaskan fungsi-fungsi sosiokultural WPP. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiopragmatik yang merupakan perpaduan antara ilmu sosiolinguistik dan ilmu pragmatik.. Data yang dijadikan bahan analisis ini diambil dari surat kabar Minggu Pagi dari Juni 2013 sampai Maret 2014. Populasi data dalam penelitian ini berjumlah 120 data. Sementara itu, sampel data yang digunakan sebanyak 90 data. Metode yang digunakan dalam penyediaan data ini adalah metode observasi atau metode simak. Unsur pembentuk struktur rubrik "Plesetan Pantun" secara utuh terdiri atas tiga unsur utama, yaitu judul, isi, dan pemenang pengirim pantun. Sementara itu, unsur pembentuk struktur WPP terdiri atas sampiran, isi, dan identitas pengirim. Sarana kebahasaan WPP terdiri atas pemakaian ragam informal dan pemanfaatan aspek-aspek situasional, yaitu penulis, pembaca, dan topik. Jenis-jenis tindak tutur yang digunakan dalam WPP yaitu, tindak tutur ekspresif dengan tujuan mengkritik, menyindir, mengeluh, dan memuji, tindak tutur direktif dengan tujuan menasihati, menyarankan, mengajak, dan menyuruh, tindak tutur representatif dengan tujuan menginformasikan, dan tindak tutur komisif dengan tujuan mengancam. Fungsi-fungsi sosiokultural WPP yaitu, sarana penyampaian kritik, sarana penyampaian pesan moral, sindiran terhadap pola perilaku tertentu, cerminan budaya berpikir masyarakat Jawa, sarana penyampaian aspirasi politik, dan sarana penyampaian masalah ekonomi. Keenam fungsi ini menjadi fungsi yang mendasar dari WPP karena WPP merupakan wadah untuk berekspresi dan berkreativitas. Kata kunci: sosiopragmatik, wacana plesetan pantun, fungsi-fungsi sosiokultural

This research has three purposes. The first is to describe the structure of discours of "Plesetan Pantun". The second one is to describe speech act of WPP and the last one is to describe the sosiocultural functions of WPP. This research uses sosiopragmatics approach. Sosiopragmatics is the combination of sosiolinguistics and pragmatics study. Data of this research was taken from weekly magazine Minggu Pagi from Juny 2013 to March 2014. There were 120 data as the data population. Meanwhile, 90 data were used as sample. The observation method was used to collect the data of this research. Structure of rubrik "Plesetan Pantun" consisted of three main parts, title, content, and the win sender of the poem. Meanwhile, poem structure consisted of preface, content, and sender indentity. Language media of WPP consist of informal language utilizing and circumstances aspect utilizing such as writing, reading, and topic. There are four speech acts of WPP. Those speech acts are expresive speech act with the porposes such as to critical, to tease, to complaint, and to compliment. Directive speech act with the purpose to give advice, to suggest, to invite, to command. Representative speech act with the purpose to inform and comisive speech act with the purpose to intimidate. The sosiocultural functions of WPP are a media to give moral lesson, to tease against certain behavior, the mirror culture of Javanes way of thingking, to give political aspiration, and to talk about economic problem. These six fucntions become basic function of WPP because WPP is a media to be expresive and creative. Keyword: sociopragmatics, discours of "Plesetan Pantun", sociocultural functions

Kata Kunci : Kata kunci: sosiopragmatik, wacana plesetan pantun, fungsi-fungsi sosiokultural

  1. S1-2015-297239-abstract.pdf