Laporkan Masalah

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DALAM PENANGGULANGAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

AGUS JAMALUDIN, dr. Riris Andono Ahmad, MPH, Ph.D.; Dra. Retna Siwi Padmawati, MA

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan wilayah endemis penyakit DBD. Hal tersebut ditunjukkan dengan ditemukannya penderita DBD pada setiap tahunnya, peningkatan jumlah kasus, angka kesakitan fluktuatif, dan terjadinya kematian. Upaya pencegahan dan pengendalian dilakukan dengan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) Aedes aegypti. Program PSN yang dilakukan melibatkan peran serta masyarakat. Evaluasi PSN menjadi bagian penting dalam upaya perbaikan program. Tujuan: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program pemberantasan sarang nyamuk DBD di Kabupaten Kotawaringin Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Madurejo, karena merupakan daerah endemis DBD. Pengumpulan data dilakukan dengan focus group discussion (FGD), wawancara mendalam, studi dokumen dan observasi partisipasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang yang berasal dari dinas kesehatan, pemegang program di puskesmas, camat, tokoh masyarakat, kader dan masyarakat di Wilayah Puskesmas Madurejo. Hasil: Pelaksanaan PSN-DBD di Kabupaten Kotawaringin Barat sudah terlaksana namun belum optimal. Dari segi input evaluasi menunjukkan bahwa kebijakan yang telah ada adalah instruksi bupati tentang gerakan bersama PSN (Geber PSN), tersedianya dukungan pendanaan dari APBN, APBD II dan swadaya masyarakat serta beberapa sarana yang perlu dilengkapi. Dari segi proses telah terjalin kerjasama lintas sektor, namun penyusunan perencanaan belum bersifat partisipatif, pokja/pokjanal secara struktural belum terbentuk di Wilayah Puskesmas Madurejo, dan masih kurangnya proses pengawasan. Dari segi output peran serta masyarakat dalam pelaksanaan PSN-DBD masih kurang dan pencapaian Angka Bebas Jentik (ABJ) masih dibawah standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI yaitu minimal ≤ 95%. Kesimpulan: Pelaksanan PSN-DBD belum optimal ditandai dengan masih kurangnya peran serta masyarakat dan pencapaian ABJ belum mencapai standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI minimal 95%. Dalam upaya peningkatannya perlu segera diwujudkan Perda DBD dan dibentuk Pokja penanggulangan DBD.

Background : Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a desease that is still become a public health problem and has become endemic in nearly all the district/city in Indonesia. West Kotawaringin district is a region of endemic DHF. It is shown by the discovery of DHF patients in each year, an increasing number of case, with morbidity and deaths. Prevention and control is carried out with the effort of mosquito breeding place elimination (PSN). PSN programme conducted involving community participation. Based on the phenomena that occur in the field of evaluation become important part in effort to improve the programme. Objective : This research was aimed to evaluate the implementation of the dengue mosquito elimination programme (PSN) in West Kotawaringin. Method : This research is a qualitative descriptive study with case study approach. This research was conducted at Madurejo primary health centre, because it is endemic dengue. Data collected by focus group discussion, in-depth interviews, observation and document study participation. Informants in this research were 13 people who came from the health department, holder of programs in health centers, district, community leaders, cadres and communities in working area of Madurejo primary health centre. Result : Implementation of PSN-DBD in West Kotawaringin already implemented but not optimal. In terms of the evaluation input indicates that existing policies are instructions regent of joint movement PSN (PSN Geber), the availability of funding support from the ministry of health budget, district budget and governmental organizations as well as some of the means. In the process of cross-sector cooperation has been established, but the preparation has not been participatory planning, the structurally of pokja not been formed in the region Puskesmas Madurejo, and still lack the regulatory process. The output of public participation in the implementation of PSN-DBD is still lacking and the achievement of figures free of larvae numbers is still below the standards set by the ministry of health is minimal ≤ 95%. Conclusion : Implementation is not optimal PSN-DBD is characterized by the lack of public participation and achievement of the ABJ has not reached the standards set by the ministry of health, at least 95%. In efforts to increase regulation needs to be realized dengue and dengue prevention Working Group (pokja) was formed

Kata Kunci : Evaluasi, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Demam Berdarah Dengue (DBD), Angka Bebas Jentik (ABJ), Peran Serta Masyarakat

  1. S2-2015-354297-abstract.pdf  
  2. S2-2015-354297-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-354297-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-354297-title.pdf