Konstruksi Sosial Pacaran di Kalangan Anak Muda
BENIARDI NURDIANSYAH, Derajad S. Widhyharto, M.Si.
2015 | Skripsi | S1 SOSIOLOGIRealitas pacaran yang berkembang di masyarakat mampu memengaruhi anak muda untuk ikut berpacaran. Pacaran menjadi perilaku yang wajar dan bukan merupakan penyimpangan di beberapa kelompok masyarakat. Beberapa anak muda mendapatkan dampak positif ketika berpacaran. Namun, ada pula yang berdampak negatif karena berujung pada kekerasan fisik dan simbolik. Atas latar belakang itulah, penelitian berjudul Konstruksi Sosial Pacaran di Kalangan Anak muda ini dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi sosial. Dengan metode ini, mampu dijelaskan bagaimana pengalaman anak muda membentuk pemaknaan yang realitas sosial mengenai pacaran. Teknik penelitian yang digunakan adalah wawancara mendalam dan dokumentasi pustaka. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Sleman, DIY. Ada tiga pasangan berpacaran yang diwawancarai. Dan, ada satu data yang digunakan dari penelitian yang lain. Melalui penelitian ini, ditemui bahwa pacaran beserta gaya pacaran yang dilakukan anak muda merupakan hasil konstruksi sosial. Pemaknaan mengenai pacaran bukan hanya dipengaruhi oleh kehendak individu saja, tetapi juga dipengaruhi oleh konteks sosial di mana ia berada. Kemudian, pacaran yang dilakukan atas dasar pemaknaan tersebut mampu menciptakan nilai-nilai yang nantinya diterima atau ditolak masyarakat. Konstruksi sosial pacaran yang dilalui masing-masing pelaku pacaran tergantung pada konteks latar belakang sosial setiap pelaku. Dengan konteksnya masing-masing, setiap pelaku memiliki pemaknaan yang berbeda-beda. Sehingga, mereka mampu membentuk konstruksi sosial pacaran masing-masing.
The reality of dating in a society can influence young people to do dating. Dating is accepted as reasonable behavior and is not a social deviation in some societies. Some young people get positive impacts by dating. But, the others get the negative impacts because of physical and symbolic violence. Based on that background, this research titled The Social Construction of Dating Among Young People was done. This research is using social phenomenology. Therefore, this research was done to explain how the individual experiences form meanings which further produce social realities about dating. Research technics used in this thesis are indepht interview and library documentation. The location of this research is Sleman regency of DIY (Special Region of Yogyakarta). There are three dating couples are interviewed and a data taken from the other research. Through this research, it was found that dating among young people and also the styles are socially constructed. The meanings of dating is not only influenced by individual desires, but also social context where he/she lives. The dating can produce social values in society, so it will be accepted or rejected by other people. Every social construction of dating that actors experience depends on the social contexts where he/she lives. With those contexts, every actor have different meanings with each other. Therefore, he/she can produce their own social construction of dating.
Kata Kunci : konstruksi sosial, realitas sosial, pengetahuan, pacaran, anak muda, social construction, social reality, knowledge, dating, young people