Laporkan Masalah

Gedung Konser Gamelan Kontemporer di Yogyakarta dengan Pendekatan Arsitektur Metafora

ADIENTIA FEBRINA, Dr. Ir. Djoko Wijono, M. Arch

2015 | Skripsi | S1 ARSITEKTUR

Yogyakarta merupakan salah satu kota tujuan wisata yang banyak diminati wisatawan. Dengan sejuta pesonanya, Jogja mampu memikat hati para wisatawan. Tak heran jika banyak wisawatawan yang berbondong-bondong untuk kembali ke Jogja. Salah satunya, mungkin karena Jogja adalah kota yang kaya akan keseniannya. Kesenian itu tidak lepas dari musik gamelan / karawitan. Dulu musik Barat merupakan tonggak berkembang musik di dunia, namun sekarang mereka mulai beralih ke kebudayaan timur termasuk Indonesia. Oleh karena itu gamelan sangat berpotensi menuju ke industri kreatif. Gamelan merupakan alat musik yang memiliki nilai kesakrakalan dimana terjadi interaksi horisontal antara manusia dengan alam semesta dan interaksi vertikal antara manusia dengan Tuhan melalui irama-iramanya. Keunikan dari gamelan kontemporer sendiri adalah penggabungan dari laras slendro (setiap range / jarak nadanya sama) dan laras pelog (range / jarak nadanya bervariasi) dengan instrumen-instrumen musik yang nadanya bervariatif. Gamelan kontemporer sendiri merupakan musik yang baru sehingga memiliki karakter-karakter yang kekinian. Gabungan antara musik tersebut menghasilkan irama yang harmonis dimana dapat berfungsi sebagai penjernih pikiran, pembening hati, dan pemurnian jiwa. Menanggapi hal tersebut, Yogyakarta membutuhkan sebuah Gedung Konser Gamelan Kontemporer yang memiliki konsep memetaforakan unsur-unsur alam dengan spiritual manusia sebagai wadah baru bagi penikmat dan komposer musik pecinta gamelan kontemporer. Selain itu gedung konser ini berguna sebagai menunjukkan keberadaan gamelan kontemporer dan mengenalkan ke masyarakat luas. Sehingga akan memberikan efek yang sangat besar bagi kota Yogyakarta khususnya dalam bidang pariwisata.

Yogyakarta is one of tourist destination which attracted many tourists. With an abundance of charm, Jogja can captivate the tourists. No wonder so many tourists are flocking back to Jogja. One of them, perhaps Jogja is a city rich in arts. Art can't be separated from gamelan music / musicians. First Western music is a milestone in developing the music in the world, but now they began to move into eastern culture, including Indonesia. Therefore, gamelan is potentially leading to the creative industries. Gamelan is a musical instrument that has a value of sanctity where there is horizontal interaction between humans and the universe and the vertical interaction between man and God through the rhythms. The uniqueness of contemporary gamelan itself is an amalgamation of slendro (every range / distance the same tone) and barrel pelog (range / distance the tone varies) with instruments varied musical tone. Contemporary gamelan itself is a new musical that has a contemporary character. The combinations of the music generate harmonious rhythm which can serve as purifying the mind, heart, and soul. In response, Yogyakarta requires a Contemporary Gamelan Concert Hall which has the concept to metaphor elements with the spiritual nature of man as a new container for lovers and lovers of contemporary gamelan music composer. Besides that, the concert hall is useful as showing the existence of contemporary gamelan and introduced to the public. So that will give an enormous effect for the city of Yogyakarta, especially for the tourism.

Kata Kunci : Gamelan, Gamelan Kontemporer, Metafora, Spiritual

  1. S1-2015-319663-abstract.pdf  
  2. S1-2015-319663-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-319663-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-319663-title.pdf