Laporkan Masalah

HUBUNGAN KEHADIRAN TENAGA GIZI TERHADAP STATUS GIZI BALITA ( ANALISIS DATA IFLS EAST 2012 )

DIN SUNDARI, S.KM, Dr.rer.nat.dr.BJ.Istiti Kandarina

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Latar belakang: Masalah gizi masih menjadi masalah global diseluruh dunia. Selama 10 tahun terakhir polemik penanganan gizi untuk masyarakat Indonesia juga tak kunjung hentinya khususnya untuk gizi anak dan balita. Prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U<-2SD) memberikan gambaran yang fluktuatif dari 18,4% (2007) menurun menjadi 17,9 % (2010) kemudian meningkat lagi menjadi 19,6% (tahun 2013). Dua Provinsi yang prevalensinya sangat tinggi (>30%) adalah NTT diikuti Papua Barat, dan dua Provinsi yang prevalensinya <15 % terjadi di Bali, dan DKI Jakarta. Secara perlahan kekurangan gizi akan berdampak pada tingginya angka kematian ibu, bayi, dan balita, serta rendahnya umur harapan hidup. Selain itu, dampak kekurangan gizi terlihat juga pada rendahnya partisipasi sekolah, rendahnya pendidikan, serta lambatnya pertumbuhan ekonomi. Tujuan penelitian: Untuk menganalisis hubungan kehadiran tenaga gizi, determinan status gizi,dan sosial ekonomi yang berhubungan dengan status gizi dengan menggunakan data IFLS EAST 2012 Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder hasil dari Indonesia Family Life Survey East (IFLS) East 2012. Populasi sejumlah 3.150 rumah tangga. Lokasi penelitian di 7 Provinsi Indonesia Timur, yaitu Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat. Analisis dengan menggunakan STATA versi 12. Hasil: hasil analisis bivariabel kehadiran tenaga gizi, frekuensi makan, dan kejadian diare pada balita menunjukkan hubungan yang tidak bermakna dengan status gizi balita (p>0,05). Hasil analisis multivariabel determinan higiene dan sanitasi, pendidikan ibu dan status ekonomi berpengaruh paling besar terhadap status gizi balita dengan nilai p=0,000, hasil ini signifikan secara statistik. Kesimpulan: Status gizi balita dipengaruhi oleh multifaktor terutama sosial ekonomi dan higiene sanitasi. Variabel kehadiran tenaga gizi, frekuensi makan dan kejadian diare secara statistik tidak signifikan. Perlunya peningkatan profesionalitas dan pengetahuan tenaga gizi serta peningkatan kualitas pelayanan dasar bagi balita diharapkan akan memberikan dampak pada perbaikan status gizi.

Background : Nutrition problem is still a global problem throughout the world . Over the last 10 years polemic to handling nutrition for the people of Indonesia also never cease , especially for infants and young children nutrition . The prevalence of malnutrition in children under five ( BB / U < - 2SD ) gives an overview of fluctuating from 18.4 % (2007 ) decreased to 17.9 % (2010 ) and then increased again to 19.6 % ( in 2013 ) . Two Provincial prevalence is very high ( > 30 % ) were followed NTT West Papua , and two provincial prevalence < 15 % occurred in Bali , and Jakarta . Malnutrition will have an impact on the high rate of maternal mortality , infant , and toddler , and low life expectancy . In addition , the impact of malnutrition can describe in low participation of schools , lack of education , as well as the slow pace of economic growth. Purpose : To analyze the relation between the presence of nutritionists , determinants of nutritional status , socio-economic and related to the nutritional status using data IFLS EAST 2012. Method : This research is a quantitative research using secondary data results from Indonesia Family Life Survey East ( IFLS ) East 2012. The population in this research use 3,150 households . The location that we use is spread in Indonesian province of East Nusa Tenggara, East Kalimantan , Southeast Sulawesi , Maluku , North Maluku , Papua , West Papua .The analyzing data using STATA version 12. Result : The results of the bivariable analysis of presence of nutritionists, frequency food , and the incidence of diarrhea in infants showed no significant association with the nutritional status of children ( p > 0.05 ) . Results of multivariable analysis determinant of hygiene and sanitation , maternal education and economic status affect most impact on the nutritional status of children under five with a value of p = 0.000 , statistically in significant results . Conclusion : Nutritional status of children affected by multi factor , especially socio-economic and sanitary hygiene . Variable of presence nutritionists , food frequency and incidence of diarrhea were not statistically significant . It is need to increase the professionalism and knowledge of nutritional energy and improving the quality of basic services for children are expected to have an impact for improvement of the nutritional status

Kata Kunci : Status Gizi Balita, Tenaga Gizi ; children nuriotion status, presence of nutritionists

  1. S2-2015-354370-abstract.pdf  
  2. S2-2015-354370-bibliography.pdf  
  3. S2-2015-354370-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2015-354370-title.pdf