HUBUNGAN ANTARA KADAR VITAMIN C DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA RENOPATI DIABETIKA SUKU JAWA
MARLIN LILY S. PORO, dr. Hj. Maliyah Madiyan, SU; Dra. Tasmini, M.Kes
2015 | Skripsi |Latar belakang: Insidensi dan prevalensi diabetes mellitus tipe 2 (DMT2) terus meningkat akibat pengaruh lingkungan yang mendukung meliputi gaya hidup tidak sehat dan obesitas. Kondisi hiperglikemia , hiperinsulinemia dan resistensi insulin dapat meningkatkan pembentukan radikal bebas yang berperan pada terjadinya stres oksidatif pada DMT2 . Pada akhirnya, stress oksidatif dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang berdampak pada timbulnya komplikasi kronis DM salah satunya adalah retinopati diabetika. Stres oksidatif yang menyebabkan terjadinya kenaikan kebutuhan antioksidan sehingga membutuhkan antioksidan eksogen untuk membantu mengatasi stres oksidatif . Antioksidan eksogen tersebut dapat berupa vitamin c, vitamin e, dan glutathion. Metode: penelitian kasus control ini dilakukan pada 51 subjek suku jawa. Data primer diambil dari pasien DM2 yang di rujuk ke piliklinik Mata RSUP Dr. Sardjito dan sampel darah diolah di Bagian Biokimia FK UGM untuk dihitung kadar vitamin c dan glukosa darah puasa. Rata-rata kadar vitamin c dan glukosa darah puasa kemudian dibandingkan dan korelasinya dianalisis dengan spearmann. Hasil: analisis menggunakan uji kruskal wallis menunjukkan bahwa kadar vitamin c dari yang tertinggi secara berurutan (dalam mg/dl) adalah kelompok control (0, 23+0,117) kelompok PRD (0,229+0,081), dan kelompok NPRD (0,213+0,148), namun perbedaan ini secara statistic tidak bermakna (p>0,005). Adapun dengan korelasi spearman didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kadar vitamin c dengan kadar glukosa darah (r-0,393: p<0,05) dan arah korelasi negatif. Kesimpulan: terdapat korelasi bermakna antara vitamin c dengan kadar glukosa darah pada penderita RD pada suku jawa meskipun kekuatan korelasi lemah dan arah korelasi negatif.
Background: Incidences and diabetic mellitus type 2 prevalention (DMT2) keep increasing caused by environmental effect that supports unhealthy life style and obesity. Hyperglycemia condition, hyperinsulinemia and insulin resistance increasing radical freeconfiguration that play role on oxidative stress on DMT2. Eventually, oxidative stress caused damage on tissue which impact on chronic complication on DM one of them was Diabetic Retinopathy (DR). Oxidative stress that occurs caused increasing antioxidant requiretment with the result that exogent antioxidant requirement to prevent oxidative stress.These exogent antioxidants consist of vitamin c, vitamin e,and gluthatione. Methods: these control chase research objectively 51 javanese ethnic subjects. Primary data taken from DMT2 patient referred to eye clinic RSUP DR. Sardjito and blood sample processed and biochemistry Section Medical Faculty UGM to be count the vitamin c, value and blood glucose on fasting. The average of vitamin c value and glucose on fasting will be compared and the correlation will be analyzing using Spearmann Test. Result: analyzing using kruskal wallis shown that vitamin c from highest level alphabetically (in mg/dl) are control group (0,23+0,117), PRD Group (0,229+0,081) and NPRD Group (0,231+0,148), however this differences statistically doesn`t mean (p>0,005), However with spearmann correlation analysis found out that there are connection means between vitamin c value with blood glucose value (r-0,393; p<0,05) and negative correlation direction. Conclusion: There are meaning correlation between vitamin c value with blood glucose value at the RD Javanese ethnic patient with weak correlation power and negative correlation direction.
Kata Kunci : diabetes mellitus tipe 2, retinopati diabetika, vitamin c, suku jawa,Diabetic mellitus type 2, diabetic retinopathy, vitamin c, Javanese ethnic, oxidative stress.